Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

China Bebaskan 10 Tentara India Setelah Bentrokan yang Tewaskan 20 Orang di Ladakh

China membebaskan 10 tentara India yang sempat ditangkap ketika terjadi bentrokan mematikan antara kedua belah pihak, Senin (15/6/2020).

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
zoom-in China Bebaskan 10 Tentara India Setelah Bentrokan yang Tewaskan 20 Orang di Ladakh
AFP/Tauseef Mustafa
Tentara India siaga di perbatasan dengan China. 

China belum secara resmi mengungkapkan apakah ada korban dalam bentrokan dengan India.

Selama ini, India dan Cina tidak pernah baku tembak di perbatasan sejak 1967.

India sudah mengadakan pemakaman 20 tentaranya yang meninggal dalam bentrokan fisik dengan militer China di perbatasan Senin (15/6/2020) lalu.

Baca: Mengukur Kekuatan Militer India dan China dalam Konflik Perbatasan, India Dianggap Berpengalaman

Upacara pemakaman Kamis (18/6/2020), berlangsung di tengah dua pimpinan negara sedang mencari jalan keluar untuk menghindari terulangnya bentrokan.

Pasukan India pun masih tetap siaga di lembah Galwan di wilayah Ladakh di Barat Himalaya tiga hari setelah bentrokan terjadi.

Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar membahas mengenai persoalan ini bersama diplomat senior China, Wang Yi pada Rabu (17/6/2020) waktu setempat.

Hasilnya, dua belah pihak sepakat untuk tidak mengambil langkah apapun yang bisa semakin meningkatkan ketegangan.

Berita Rekomendasi

India dan China sepakat untuk memastikan perdamaian dan stabilitas di perbatasan.

Seorang pejabat India mengatakan perwira senior dari kedua belah pihak sedang mengadakan pembicaraan pada Kamis (18/6/2020) untuk meredakan ketegangan.

Baca: Antisipasi Memanasnya China-India dan di Laut China Selatan, TNI AL Siagakan Kapal Perang

"Pembicaraan itu sedang berlangsung," kata pejabat itu, seperti dilansir Reuters.

Meskipun terjalin pembicaraan, Jaishankar dan Wang Yi saling menyalahkan atas bentrokanyang terjadi di perbatasan yang tercatat. paling mematikan sejak 1967.

Dua pejabat sama-sama menyerukan masing-masing untuk mengendalikan pasukan.

"Butuh waktu pihak China untuk menilai kembali tindakannya dan mengambil tindakan korektif," demikian Kementerian Luar Negeri India mengutip pernyataan Jaishankar yang diberitahu Wang.

Sementara diplomat China mengatakan India harus menghukum mereka yang bertanggung jawab atas konflik itu dan mengendalikan pasukan di garis depan, kata Kementerian Luar Negeri China.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas