Pejabat China Klaim Wabah Covid-19 di Beijing Berasal dari Eropa: Tapi Berbeda dari yang Menyebar
Pejabat China mengklaim wabah corona baru di Beijing berasal dari Eropa, tetapi virus berbeda dari yang menyebar.
Penulis: Inza Maliana
Editor: bunga pradipta p
![Pejabat China Klaim Wabah Covid-19 di Beijing Berasal dari Eropa: Tapi Berbeda dari yang Menyebar](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/cina-kembali-berlakukan-lock-down_20200616_235522.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Terungkap, wabah baru virus corona atau Covid-19 di Beijing telah dilaporkan sebagai strain Eropa.
Hal itu disampaikan oleh pejabat China yang telah merilis informasi tentang urutan genomnya.
Pejabat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok (CDC) Zhang Yong mengungkapkan data penelitian awal dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh Komisi Sentral untuk Inspeksi Disiplin negara.
"Menurut hasil studi genomik dan epidemiologis awal, virus ini dari Eropa, tetapi berbeda dari virus yang saat ini menyebar di Eropa," katanya.
"Ini lebih tua dari virus yang saat ini menyebar di Eropa," tambah Yong, dikutip Tribunnews dari Sky News.
![Polisi Cina menjaga pintu masuk ke pasar Xinfadi yang ditutup di Beijing pada 13 Juni 2020. Sebelas perumahan di Beijing selatan telah dikunci karena sekelompok kasus virus korona yang terkait dengan pasar daging Xinfadi](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/polisi-cina-menjaga-pintu-masuk-ke-pasar-xinfadi-yang-ditutup-di-beijing.jpg)
Baca: Masih Terus Mewabah, China Laporkan 32 Kasus Baru Corona, 25 di Antaranya di Beijing
Saat ini China berada di bawah tekanan untuk lebih cepat memberikan data yang disampaikan ke publik tentang wabah di Beijing.
Hal ini merupakan buntut kritikan bagaimana negara itu menangani kemunculan awal Covid-19 di pusat kota Wuhan akhir tahun lalu.
Negara itu mengatakan pihaknya juga telah menyerahkan hasil terbarunya kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Sebelumnya, Pemerintah AS telah menyalahkan rezim China karena tidak menangani wabah virus corona awal dengan benar.
![Pedagang di Pasar Xifandi, Beijing, sedang membawa dagangannya keluar dari pasar, Sabtu (14/6/2020).](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pedagang-di-pasar-xifandi-beijing.jpg)
Baca: Dua Bulan Tanpa Penularan, Beijing Catat 158 Kasus Positif Covid-19 Baru Hanya dalam Sepekan
China disebut bergerak terlalu lambat untuk menahan pandemi.
Namun, China menolak tuduhan itu, dengan mengatakan pihaknya tidak membuang waktu dalam mengeluarkan informasi tentang penyebaran.
Termasuk urutan genom dari wabah pertama.
Menyusul wabah terakhir di Beijing, WHO mengatakan pihaknya telah diinformasikan oleh China mengenai investigasi yang sedang berlangsung mengenai sumber klaster dan sejauh mana infeksi.
Organisasi Kesehatan Global meminta sekuens genetik untuk dirilis sesegera mungkin dan sekuensing genom diterbitkan.
![Petugas medis melakukan swab test pada warga di Beijing (16/6/2020). Situasi penyebaran virus corona di ibukota Cina tersebut masuk ke dalam kategori 'sangat parah', setelah 27 orang dinyatakan positif terinfeksi virus corona dari cluster baru di Beijing, dan membuat otoritas setempat melakukan pelacakan serta pengujian Covid-19 besar-besaran. AFP/NOEL CELIS](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/cina-kembali-berlakukan-lock-down_20200616_235406.jpg)
Baca: Klaster Baru Covid-19 Teridentifikasi Muncul di Beijing, WHO Imbau Semua Negara Waspada
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.