Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Thailand Gelar Pemilihan Umum Pertama Di Tengah Pandemi Covid-19

Pemerintah Thailand menyelenggarakan pemilihan umum untuk pertama kalinya di tengah penyebaran wabah virus corona (Covid-19).

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Thailand Gelar Pemilihan Umum Pertama Di Tengah Pandemi Covid-19
Bendera Thailand 

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Thailand menyelenggarakan pemilihan umum untuk pertama kalinya di tengah penyebaran wabah virus corona (Covid-19).

Dilansir dari Bangkok Post, pemilihan pertama sejak wabah Covid-19 telah diadakan di provinsi Lampang, Thailand pada hari Sabtu (20/6/2020) dengan prosedurkesehatan yang ketat.

Pemilihan diselenggarakan untuk Konstituensi 4 untuk menggantikan Ittirat Chantharasurin, seorang anggota parlemen untuk provinsi Pheu Thai yang meninggal pada 7 Mei.

Daerah pemilihan meliputi empat kabupaten di wilayah tersebut yaitu; Ko Kha, Soem Ngam, Sop Prap, Thoen dan Mae Phrik.

Empat dari lima kandidat berasal dari partai koalisi: Wattana Sitwang dari Palang Pracharath (No.1), Ampin Kamsriwan dari Palang Thongthin Thai (No.3), Ong-art Sin-ananset dari Thai Rak Tham (No.4) dan Patitta Chaimoonchuen dari Ekonomi Baru (No.5).

Hanya Pol Lt Somboon Klapachon (No.2) yang menjadi kandidat dari oposisi Partai Seri Ruam Thai.

Berita Rekomendasi

Partai oposisi Pheu Thai telah merencanakan untuk menurunkan seorang kandidat untuk mempertahankan kedudukannya tetapi Pinit Chantharasurin, ayah dari anggota parlemen yang telah meninggal, menarik diri pada menit terakhir, dengan mengatakan ia lebih memilih mencalonkan diri sebagai presiden organisasi administrasi provinsi nanti.

Karena undang-undang mengharuskan calon harus disaring sebelum diajukan oleh suatu partai - suatu proses yang membutuhkan waktu - Pheu Thai tidak dapat menemukan kandidat baru sebelum batas waktu pendaftaran 26 Mei, hanya menyisakan kandidat Seri Ruam Thailand untuk mewakili Oposisi.

Aturan baru diperkenalkan oleh Komisi Pemilihan Umum untuk memastikan keamanan dan kesehatan.

Tata letak tempat pemungutan suara dirancang ulang dengan jarak sosial setidaknya 1,5 meter dalam pikiran.

Para pemilih diharuskan memakai masker, memeriksa suhunya dan membersihkan tangan mereka dengan gel alkohol (hand sanitizer) yang disediakan di dalam TPS sertamemperhatikan jarak sosial.

Karena Komisi Pemilihan setempat menetapkan tidak lebih dari 600 pemilih di setiap TPS untuk mencegah penumpukan, jumlah TPS ditambah menjadi 386 dari semula 321 TPS, masing-masing dijaga dengan tiga relawan kesehatan desa setempat.

Semua pejabat diwajibkan mengenakan pelindung wajah setiap. Pena di setiap bilik dibersihkan terus-menerus.

Pemilih dengan suhu tubuh lebih dari 37,5 derajat Celcius juga disediakan bilik terpisah dari pemilih lainnya. KPU setempat memperkirakan tingkat partisipasi pemilihsekitar 77%.

Karena ada lebih banyak TPS, penghitungan suara akan berakhir lebih cepat dan hasil tidak resmi diharapkan akan diketahui pada jam 8 malam pada hari yang sama

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas