Vaksin Covid-19 Eksperimental AstraZeneca Kandidat Terdepan Dunia dan Paling Maju Pengembangannya
Dia meminta para pembuat obat untuk mempertimbangkan untuk berkolaborasi dalam uji coba vaksin COVID-19
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jogja Joko Widiyarso
TRIBUNNEWS.COM, GENEVA - Kepala ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Jumat, menyebutkan vaksin Covid-19 eksperimental AstraZeneca (AZN.L) menjadi kandidat terdepan dunia dan paling maju dalam hal pengembangan.
Produsen obat asal Inggris ini telah memulai uji coba vaksin manusia tahap-besar dalam skala besar, yang dikembangkan oleh para peneliti di University of Oxford.
Minggu ini, AstraZeneca menandatangani kesepakatan pasokan dan manufaktur ke-10.
"Tentu saja dalam hal seberapa maju mereka, tahap di mana mereka berada, mereka saya pikir mungkin kandidat utama," kepala ilmuwan WHO Soumya Swaminathan mengatakan pada konferensi pers dikutip Reuters.
"Jadi mungkin saja mereka akan mendapatkan hasil yang cukup awal."
Baca: Fakta Baru Anjing Dianiaya Sampai Mati di Bali, Pelaku Terancam 9 Bulan Penjara
Baca: Ombudsman Ungkap Ada 397 Komisaris BUMN Rangkap Jabatan pada Tahun 2019
Swaminathan mengatakan kandidat lain vaksin COVID-19 Moderna (MRNA.O) tidak tertinggal AstraZeneca, di antara lebih dari 200 kandidat, 15 di antaranya telah memasuki uji klinis.
"Kami tahu bahwa vaksin Moderna juga akan masuk ke uji klinis fase tiga, mungkin mulai pertengahan Juli, dan agar calon vaksin tidak jauh di belakang," katanya.
"Tapi saya pikir AstraZeneca tentu memiliki cakupan yang lebih global saat ini dalam hal di mana mereka melakukan dan merencanakan uji coba vaksin mereka."
WHO sedang dalam pembicaraan dengan beberapa produsen China, termasuk Sinovac (SVA.O), tentang vaksin potensial, serta dengan para peneliti India, kata Swaminathan.
Dia meminta para pembuat obat untuk mempertimbangkan untuk berkolaborasi dalam uji coba vaksin COVID-19, serupa dengan uji coba Solidaritas WHO yang sedang berlangsung untuk obat-obatan.
Baca: Update Corona Lampung: Bayi Usia 5 Bulan Positif Covid-19, Tertular dari Ayah dan Ibunya
Koalisi yang dipimpin WHO yang memerangi pandemi pada hari Jumat meminta donor pemerintah dan sektor swasta untuk membantu mengumpulkan $ 31,3 miliar dalam 12 bulan ke depan untuk mengembangkan dan memberikan tes, perawatan dan vaksin untuk penyakit tersebut. Inisiatif ini disebut ACT-Accelerator.
Andrew Witty, Utusan Khusus untuk Acc-Accelerator, mengatakan penting untuk mempertimbangkan portofolio upaya penelitian untuk vaksin.
"Ini masih sangat awal dalam perjalanan ini, kita mungkin sangat beruntung - yang akan hebat - dan memiliki kemenangan awal," kata Witty.