Otoritas San Francisco 'Diam-diam' Tempatkan Tunawisma Di Hotel Mewah Saat Covid-19
Beberapa hotel terkenal di San Francisco, seperti InterContinental San Francisco dan Mark Hopkins, telah dibanjiri
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
Para pekerja hotel pun dikabarkan diminta untuk menandatangani 'perjanjian kerahasiaan' yang meminta mereka agar tidak mendiskusikan 'kekacauan' yang telah disaksikan di dalam maupun di luar tempat kerja.
Namun, sumber-sumber internal yang mengaku prihatin, melaporkan bahwa kamar-kamar hotel ini telah mengalami kerusakan parah oleh para pendatang baru, karena diduga adanya penggunaan narkoba di lokasi tersebut.
Setidaknya dilaporkan ada empat kematian terjadi dalam beberapa hari terakhir di salah satu hotel yang telah menampung tamu-tamu tunawisma ini.
Menurut sumber yang enggan disebutkan namanya, jarum suntik bekas juga kadang-kadang dibuang di sekitar lokasi.
Laporan mengatakan bahwa kamar hotel yang digunakan untuk menampung tunawisma ini dibayar sekitar 200 dolar AS per malam oleh otoritas setempat.
Sementara beberapa program terkait penyuluhan mengenai bahaya alkohol dan ganja pun dilakukan secara gratis dan disetujui untuk dijalankan oleh Departemen Kesehatan Masyarakat.
Sebelumnya pada April lalu, Kepala Badan Layanan Manusia San Francisco, Trent Rhorer, mengumumkan bahwa kota itu akan menyewakan ribuan kamar kepada para tunawisma dan petugas layanan kesehatan yang berisiko tertular atau positif terinfeksi virus corona dan membutuhkan ruang isolasi.
Pada saat itu, kesepakatan pun telah tercapai dengan setidaknya enam hotel.
Sementara negosiasi dengan puluhan hotel lainnya kini sedang berlangsung.
Sebanyak 150 juta dolar AS dana darurat telah dianggarkan dan disahkan oleh Gubernur California Gavin Newsom untuk digunakan dalam memberikan perlindungan bagi para tunawisma yang terkena pandemi agar bisa dirawat di kamar hotel.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.