Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengintip Kampanye Pemilu Tokyo Jepang, Wajib Deposito 3 Juta Yen

Untuk bisa ikut kampanye Pemilu, yang paling penting salah satunya adalah membayar uang deposito 3 juta yen.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Mengintip Kampanye Pemilu Tokyo Jepang, Wajib Deposito 3 Juta Yen
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Papan kampanye pemilu Tokyo yang akan berlangsung Minggu (5/7/2020). 

Orang tersebut dukungan kuat dari partai komunis dan sosialis Jepang.

Ada pula seorang artis Jepang yang bahkan pernah telanjang dengan menggunakan adat Papua saat syuting dan ditayangkan di televisi Jepang saat dia ke Papua.

Kelihatan sekali model-model politisi muda Jepang berkumpul dengan politisi senior dan bahkan ada seorang wanita muda mencari peruntungan menjadi kandidat.

Baca: Yuriko Koike Diperkirakan Menang Kembali dalam Pemilu Tokyo Jepang 5 Juli Mendatang

Baca: Gubernur Yuriko Koike Umumkan 201 Kasus Baru Terinfeksi Covid-19 di Tokyo

Jumlahnya ada 15 calon yang mencoba peruntungan menjadi Gubernur Tokyo, yang pasti akan berperan sangat penting pada Olimpiade Jepang 24 Juli 2021 mendatang.

Dari semua kandidat, pers Jepang hanya menyoroti lima kandidat saja dan lainnya tampak sangat tidak mendapat perhatian dari pers Jepang.

Salah satu dari lima besar itu antara lain Yuriko Koike yang kini masih menjabat Gubernur Tokyo dan pengaruhnya sangat kuat serta dukungan penuh dari partai koalisi Jepang Partai Liberal Demokrat (LDP).

Pemilu masih dua hari lagi, namun dipastikan Koike akan menang kembali karena pengaruh dan popularitas memang sangat kuat hingga saat ini.

Berita Rekomendasi

Lalu untuk apa orang ikut mencalonkan diri ikut kampanye pemilu Tokyo sebanyak 15 orang, katakanlah 5 orang utama, 10 orang mestinya sudah sadar akan tersingkirkan.

"Ya mereka hanya gila hormat saja, ingin popularitas saja, gengsinya tinggi, ingin di elu-elukan hebat dan sebagainya," papar sumber itu lagi.

Memang, harga sebuah gengsi di Jepang selama dua minggu tampaknya menghabiskan sedikitnya 10 juta yen.

"Apabila keadaan normal mungkin bisa dimaklumi. Dalam keadaan darurat pandemi Corona ini, tampaknya gengsi seseorang masih di atas segalanya, di atas keprihatinan penyakit menular pula," lanjutnya.

"Belum lagi nanti setelah kalah bersaing, akhirnya menjadi barisan sakit hati kepada Koike yang terpilih nantinya menjadi Gubernur Tokyo lagi. Kita lihat saja minggu depan ya," kata dia.

Politik itu ternyata memang sama di banyak negara, termasuk di Jepang terkumpul pula orang-orang barisan sakit hati karena kehabisan uang dan kalah dalam persaingan politik terutama di saat pemilu.

Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas