Fakta-fakta dan Cara Meminimalisir Penyebaran Virus Corona Melalui Udara
Menurut Dr Linsey Marr, ahli aerosol di Virginia Tech, aerosol dilepaskan ketika seseorang tanpa gejala menghembuskan napas, berbicara atau bernyanyi.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Sejak ditemukan di Wuhan, China, virus corona telah menginfeksi lebih dari 11 juta orang di seluruh dunia.
Diberitakan sebelumnya, 239 ilmuwan mendesak World Health Organization (WHO) untuk mengakui, virus corona dapat menular melalui udara.
Sebagaimana diketahui, tetesan kecil (aerosol) virus dapat tetap tinggal selama berjam-jam di udara stagnan.
Menurut bukti ilmiah, tetesan tersebut akan menginfeksi orang ketika mereka menghirup udara.
Resiko ini paling tinggi saat berada di ruang tetrutup dengan ventilasi buruk.
Baca: Didesak 239 Ilmuwan, WHO Sebut Akan Tinjau Bukti Transmisi Virus Corona Lewat Udara
Baca: 239 Ilmuwan Desak WHO untuk Akui Covid-19 Dapat Menyebar Melalui Udara
![Fakta-fakta Soal Virus Corona Dapat Menular Lewat Udara](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ilustrasi-virus-corona-update-corona-ilustrasi-corona-1.jpg)
Menurut Dr Linsey Marr, ahli aerosol di Virginia Tech, aerosol dilepaskan ketika seseorang tanpa gejala menghembuskan napas, berbicara atau bernyanyi.
Marr bersama lebih dari 200 ilmuwan lainnya, menjabarkan, orang harus mempertimbangkan waktu berada di dalam ruangan dengan orang asing agar terhindar dari penyebaran Covid-19.
Baca: WHO Akhirnya Akui Virus Corona Bisa Menyebar Melalui Udara
Baca: AS Dikabarkan akan Tinggalkan WHO Tahun Depan, Apa Alasannya?
Mengutip dari New York Times, berikut Tribunnews rangkum beberapa fakta-fakta soal penyebaran virus corona melalui udara:
Apa Artinya Virus Ditularkan Melalui Udara?
Virus yang ditularkan melalui udara berarti, virus tersebut dapat dibawa melalui udara.
Tapi tak semua virus dapat menular melalui udara.
Untuk HIV, 'terlalu halus' untuk bertahan hidup di luar 'inang', jadi virus HIV tidak mengudara.
Sementara campak, mengudara dan sangat berbahaya.
Campak dapat bertahan di udara hingga dua jam.
Untuk virus corona, para ahli sepakat virus tidak melakukan 'perjalanan jauh' atau tetap hidup di luar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.