Provinsi Terpadat di Afrika Selatan Siapkan 1,5 Juta Kuburan untuk Korban Covid-19
Provinsi terpadat di Afrika Selatan, Gauteng, mempersiapkan 1,5 juta makam untuk korban Covid-19.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Provinsi terpadat di Afrika Selatan, Gauteng, mempersiapkan 1,5 juta makam untuk korban Covid-19.
Rencananya akan dilangsungkan penguburan massal bagi pasien yang meninggal karena virus corona.
Ini dilakukan otoritas kesehatan setempat karena kasus Covid-19 mulai meningkat di Afrika Selatan, dikutip dari Forbes.
Perwakilan otoritas kesehatan Provinsi Gauteng, Bandile Masuku, mengatakan jutaan kuburan itu sedang dipersiapkan.
Baca: Gara-gara Dokumen Palsu, Timnas Malaysia Hentikan Proses Naturalisasi Bek Asal Afrika
Baca: 4 Polisi di Afrika Selatan Diskors Karena Seret Pria yang Sedang Mandi Saat Penggusuran Rumah
Kendati demikian dia tidak berharap akan banyak korban jiwa yang berjatuhan karena wabah ini.
Akhir-akhir ini kasus Covid-19 di Afrika Selatan terus meningkat.
Bahkan negara ini mengantongi lebih banyak kasus corona dibanding negara lain di Benua Afrika.
Sebab sebagian besar negara Afrika tidak terlalu terdampak parah pandemi asal China ini.
Tetapi, Masuku dalam wawancara dengan media pemerintah, mengatakan gelombang besar Covid-19 akan segera datang.
Dia memperkirakan lonjakan kasus akan terus meningkat hingga Agustus 2020.
Namun, pembatasan sosial dan aturan yang ketat akan mengurangi lonjakan dan puncak pandemi mungkin akan terjadi pada September.
Baca: Pertama Kalinya dalam Sejarah, Kepala Angkatan Udara AS Dijabat Pria Afrika-Amerika
Baca: VIDEO Gerebek Rumah Aubameyang, Satu yang Penting di Lemari Es: Cabe Afrika
Bahkan dalam skenario terburuknya, Masuku tidak ingin jutaan kuburan itu akan terisi.
Adapun 1,5 juta kuburan itu mewakili sekitar 10 persen dari 15 juta populasi Provinsi Gauteng, yang mana tidak diharapkan meninggal karena corona.
Sekali lagi dia menegaskan negara perlu mempersiapkan hal itu bila sewaktu-waktu dibutuhkan.
Masuku menerangkan, jenazah yang disemayamkan di pekuburan massal itu tidak akan diberi nisan secara individu.
Sebagai gantinya, hanya akan disediakan satu batu nisan yang mewakini semua korban Covid-19 di sana.
Selain kuburan massal, Provinsi Gauteng berencana menyiapkan 500 tempat tidur untuk rumah sakit baru Covid-19, minggu depan.
Lalu 500 tempat tidur lainnya akan ditambahkan pada akhir Juli.
Sejauh ini Universitas Johns Hopkins mencatat 3.502 korban meninggal Covid-19 berasal dari Afrika Selatan.
Worldometers pada Kamis (9/7/2020), mencatat 224.665 kasus infeksi di Afrika Selatan.
Baca: Afrika Selatan Longgarkan Lockdown dan Bersiap Hidupkan Kembali Ekonomi
Baca: Lagi, Timnas Malaysia Percepat Naturalisasi Satu Pemain asal Afrika Jelang Kualifikasi Piala Dunia
Adapun korban meninggal sebanyak 3.602 dan yang telah pulih sejumlah 106.842.
Sebagian besar negara di Afrika belum mengalami lonjakan kasus Covid-19 yang signifikan seperti banyak negara di seluruh dunia.
Kendati demikian, banyak pemerintah Afrika yang terus membuka negaranya disaat negara lain membatasi kegiatan.
Afrika Selatan saat ini berada di Level 3 untuk pembukaan kembali, yang dimulai pada pertengahan Juni.
Di tahap ini negara mulai membuka restoran, kasino, bioskop, dan bisnis lainnya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)