Kandidat Vaksin Buatan China Terbukti Paling Ampuh Melawan Semua Strain Virus Corona
Kandidat vaksin tidak aktif COVID-19 yang dikembangkan oleh China terbukti efektif melawan semua strain dalam virus corona yang terdeteksi sejauh ini
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Kandidat vaksin tidak aktif (killed/inactivated vaccines) COVID-19 yang dikembangkan oleh China terbukti efektif melawan semua strain dalam virus corona yang terdeteksi sejauh ini.
Vaksin itu juga memiliki tingkat reaksi merugikan yang lebih rendah daripada kandidat vaksin berjenis sama yang sedang diteliti, ujar kepala produsen kandidat vaksin kepada Global Times dalam sebuah wawancara eksklusif pada hari Senin (13/7/2020).
"Vaksin inaktif yang kami kembangkan dapat mencakup semua jenis virus corona yang telah terdeteksi sejauh ini, termasuk jenis virus yang dilacak di pasar Xinfadi di Beijing," ujar Yang Xiaoming, presiden Grup Farmasi Nasional China (Sinopharm).
Pernyataan itu sekaligus menanggapi kekhawatiran publik bahwa vaksin dalam proses R&D menjadi tidak efektif ketika virus bermutasi.
Tim peneliti telah melakukan percobaan perlindungan silang untuk menguji apakah anti-serum yang diperoleh dengan mengimunisasi hewan dapat menghasilkan respons kekebalan terhadap berbagai genotipe strain virus corona, ujar Yang.
Baca: Para Ilmuwan Rusia Berencana Luncurkan Vaksin Virus Corona Pertengahan Agustus
Baca: 75 Negara Ingin Gabung dengan COVAX, demi Terjaminnya Akses Cepat Vaksin Covid-19
Kandidat vaksin tidak aktif COVID-19 dari Sinopharm telah dikirim ke uji klinis fase tiga.
Sudah ada 4 juta dosis vaksin yang disiapkan.
Yang berkata pihaknya saat ini menyimpan lebih banyak vaksin COVID-19.
Setelah satu kandidat disetujui untuk dipasarkan, perusahaan akan segera dapat memberikan sebanyak mungkin dosis vaksin yang dibutuhkan untuk seluruh negeri.
Yang memperkirakan bahwa vaksin COVID-19 yang tidak aktif akan tersedia di pasaran pada akhir tahun ini atau awal 2021.
Dua kandidat vaksin COVID-19 yang tidak aktif yang dikembangkan secara terpisah oleh institut Sinopharm di Beijing dan Wuhan telah memasuki uji klinis pada bulan April.
Hasil uji klinis fase satu dan dua dari dua kandidat itu terungkap pada bulan Juni.
Hasil menunjukkan bahwa semua reseptor telah menciptakan antibodi titer yang tinggi.
Skeptisisme dan pesimisme vaksin COVID-19 yang dikembangkan China telah dimunculkan di beberapa media Barat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.