TRIBUNNEWS.COM - Penambahan zodiak baru atau zodiak ke-13 beberapa kali viral di media sosial.

Salah satu postingan yang terbaru yaitu dari akun Facebook LifeStyle.

Akun itu mengklaim, The National Aeronautics and Space Administration (NASA) telah menambahkan tanda bintang ke-13 setelelah menemukan rasi bintang baru.

Postingan dalam akun tersebut tertulis:

"NASA secara resmi mengumumkan tanda zodiak dengan ditemukannya rasi bintang baru. Apa zodiakmu?"

Baca: 3 Zodiak Berpotensi Selingkuh saat Jauh dari Pasangan, Gemini dan Sagitarius Tak Tahan Bosan

Baca: Ramalan Zodiak Besok, Selasa 21 Juli 2020: Aries Merasa Lemah dan Sedih, Taurus Harus Bertahan

Netizen pun ramai membahas zodiak baru mereka yang mungkin bergeser.

Namun benarkah ada zodiak baru atau zodiak ke-13?

Dilansir World Of Buzz, melalui akun Tumblr resminya, NASA menyangkal klaim tersebut.

Pertama, NASA menjelaskan bahwa mereka tidak ambil bagian dalam astrologi.

"Apakah kalian baru-baru ini mendengar bahwa NASA mengubah zodiak? Tidak, kami jelas tidak mengubahnya.

Di sini, di NASA, kami belajar astronomi, bukan astrologi.

Kami tidak mengubah tanda-tanda zodiak, kami hanya menghitung," tulis mereka.

Baca: NASA Cari Orang untuk Misi Pengasingan Diri di Mars Buatan

Baca: Komet Neowise Dapat Diamati di Indonesia dengan Mata Telanjang, Ini Waktu Untuk Menyaksikannya

Perbedaan Astrologi dan Astronomi

NASA kemudian menjelaskan perbedaan astrologi dan astronomi.

"Astronomi adalah studi ilmiah tentang segala sesuatu di luar angkasa."

"Para astronom dan ilmuwan lain tahu bahwa bintang-bintang yang jauhnya beberapa tahun cahaya tidak berpengaruh pada aktivitas manusia biasa di Bumi."

"Di sisi lain, Astrologi, adalah sesuatu yang lain."

"Astrologi adalah keyakinan bahwa posisi bintang dan planet dapat memengaruhi peristiwa manusia."

"Astrologi tidak dianggap sebagai sains."

NASA juga menjelaskan fakta, tanda zodiak ke-13, Ophiuchus, bukanlah penemuan baru.

NASA pun menyebut mereka tidak tahu apa-apa soal bagaimana Ophiuchus berperan dalam penyelarasan zodiak.

"Orang Babilonia hidup lebih dari 3.000 tahun yang lalu."

"Mereka membagi zodiak menjadi 12 bagian yang sama, seperti memotong pizza menjadi 12 irisan yang sama."

"Mereka memilih 12 rasi bintang di zodiak, satu untuk masing-masing dari 12 'irisan itu'."

"Jadi, ketika Bumi mengorbit matahari, matahari akan tampak melewati masing-masing dari 12 bagian zodiak itu."

"Karena orang Babilonia sudah memiliki kalender 12 bulan (berdasarkan fase bulan), setiap bulan mendapatkan zodiak untuk dirinya sendiri," jelas mereka.

"Tetapi bahkan menurut kisah kuno orang Babilonia sendiri, ada 13 rasi bintang di zodiak."

"Jadi mereka memilih satu, Ophiuchus, untuk dibuang dari zodiak."

"Setelah itu, beberapa dari 12 yang terpilih tidak pas dengan irisan pai yang keluar jalur ke potongan berikutnya."

"Rasi bintang memiliki ukuran dan bentuk yang berbeda, sehingga matahari menghabiskan waktu yang berbeda berbaris pada masing-masing rasi bintang."

"Garis dari Bumi melalui matahari menunjuk ke Virgo selama 45 hari, tetapi menunjuk ke Scorpius hanya butuh tujuh hari."

"Agar serasi dengan kalender 12 bulan mereka, orang Babilonia mengabaikan fakta bahwa matahari benar-benar bergerak melalui 13 rasi bintang, bukan 12."

"Kemudian mereka menetapkan masing-masing dari 12 rasi bintang dalam jumlah waktu yang sama."

"Jadi kami tidak mengubah tanda-tanda zodiak, kami hanya menghitung," tambah NASA.

Jadi, tidak perlu khawatir lagi, karena karena zodiak Anda masih utuh meskipun NASA membuat Anda tiba-tiba meragukan tanda bintang seumur hidup Anda.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)