Cerita Tukang Listrik yang Bisa Tunaikan Ibadah Haji di Pandemi Covid-19
Para jamaah haji berjalan ke Masjidil Haram di Mekah untuk memulai ritual dengan "tawaf" pertama mereka, mengelilingi Ka'bah.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JEDDAH - Haji tahun 2020 dimulai pada hari Rabu ketika 1.000 peziarah memulai perjalanan spiritual merekadi tengah pandemi virus corona (Covid-19).
Para jamaah haji berjalan ke Masjidil Haram di Mekah untuk memulai ritual dengan "tawaf" pertama mereka, mengelilingi Ka'bah.
"Ini adalah perasaan yang tak terlukiskan," kata Mohamed Ibrahim, 43, seorang tukang listrik Mesir dari Madinah dikutip dari Arab News.
"Rasanya seperti mimpi," tambahnya.
Baca: Hari Pertama Haji 2020, Petugas Keamanan Tangkap 244 Jamaah Illegal
Para peziarah diarahkan ke masjid dalam kelompok-kelompok kecil, berjalan di sepanjang jalan yang ditandai di lantai, berbeda dengan lautan manusia yang biasanya berputar di sekitar Kabah selama haji.
Jumlah jamaah tahun ini dibatasi menjadi sekitar 1.000 orang, dibandingkan dengan 2,5 juta yang biasa, untuk mencegah penyebaran virus corona.
Petugas wanita bekerja dengan pasukan polisi Mekah musim haji ini untuk pertama kalinya sejak wanita dimungkinkan untuk melayani pada tahun 2019.
Afnan Abu Hussein adalah di antara kelompok pertama yang lulus dari kursus pelatihan.
"Ini adalah sumber kebanggaan dan kebahagiaan bagi kami," katanya.
Peziarah Makedonia Hamide Halimi mengatakan kepada Arab News bahwa dia senang bisa melakukan haji di perusahaan wanita lain.
"Dalam grup saya, kami memiliki 20-an wanita dan sepanjang pengalaman ini, saya hanya bersama wanita ... ini adalah pengalaman persaudaraan yang luar biasa," katanya.
Halimi telah melakukan Umrah sebelumnya, tetapi kerumunan orang begitu besar sehingga dia jauh dari Ka'bah dan harus berjalan-jalan dari atap Masjidil Haram.
Tahun ini dia tidak bisa percaya seberapa dekat dia dengan Ka'bah.
"Itu adalah momen nyata bahwa saya tidak pernah bisa membayangkan terjadi," katanya.
Kemudian pada hari Rabu, para peziarah kembali ke akomodasi mereka di Mina, di mana mereka menghabiskan malam itu dalam doa dan refleksi.
Pada hari Kamis, di puncak spiritual Haji, mereka akan mendaki Gunung Arafat, "Gunung Belas Kasihan."
Ammar Khaled, 29, seorang peziarah India yang lahir dan besar di Arab Saudi, mengatakan bahwa meskipun dia sendirian di haji, dia berdoa untuk orang-orang yang dicintainya.
"Kata-kata tidak cukup untuk menjelaskan betapa aku merasa diberkati," katanya.