TRIBUNNEWS.COM, INDIA – Menenggak minuman keras ( miras) yang terbuat dari cairan  hand sanitizer, sebanyak sembilan orang tewas di India.

Kelompok tersebut kehilangan kesadaran setelah meminum miras oplosan.

Petugas kepolisian Kota Kurichedu, Siddharth Kaushal, mengatakan mereka dilaporkan mencampur cairan hand sanitizer dalam dosis yang tinggi dengan dengan dan air atau soda untuk pesta miras.

Dilansir dari The Straits Times, Jumat (31/7/2020), pesta miras tersebut terlaksana karena toko-toko penjual miras di Kurichedu, Andhra Pradesh banyak yang tutup.

Baca juga: Termakan Rumor Alkohol Mampu Bunuh Virus Corona, 44 Warga Negara Iran Tewas Keracunan

Itu karena otoritas setempat melakukan pembatasan untuk mencegah penyebaran virus corona yang semakin masif.

Baca: Siswi SMA Dicabuli Tukang Ojek di Kebun Teh, Korban Diberi Minuman Soda Campur Obat Tetes Mata

Kaushal mengatakan mereka sempat dilarikan dilarikan ke rumah sakit tetapi dinyatakan meninggal ketika sesampainya di rumah sakit.

Dia menambahkan kelompok nekat mengoplos cairan hand sanitizer sebagai pengganti miras setelah pasokan terputus ketika otoritas setempat memerintahkan penutupan kota untuk memerangi virus corona.

Investigasi terhadap kesembilan korban tersebut kini sedang diluncurkan.

Baca juga: Minum Cairan Hand Sanitizer, 3 Orang Tewas dan 1 Buta di AS

Di sisi lain, ratusan orang miskin di India meninggal setiap tahun karena keracunan alkohol.

Sebagian besar kematian tersebut disebabkan karena miras oplosan.

Baca: Pesta Miras Oplosan di Blitar Berujung Maut, Dua Warga Tewas

Banyak di antara mereka yang seringkali menambahkan metanol ke dalam miras oplosan mereka untuk meningkatkan kadar alkohol.

Sementara itu jumlah kematian di Kurichedu akibat Covid-19 tercatat sebanyak lebih dari 35.000 orang pada Jumat.

Sedangkan total jumlah kasus positif Covid-19 di India mencapai 1,63 juta. (Kompas.com/Danur Lambang Pristiandaru)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pesta Miras Oplosan dari Hand Sanitizer, 9 Orang di India Tewas"