TRIBUNNEWS.COM - Media asing menyoroti pulau Bali yang sudah dibuka kembali untuk tujuan wisata lokal, Jumat (31/7/2020).

Satu di antara media asing tersebut yakni, Straits Times.

Pembukaan kembali Pulau Dewata itu pun wajib mengikuti protokol kesehatan dengan ketat.

Di antara aturan tersebut, pengunjung wajib menunjukkan bukti mereka negatif dari Covid-19.

Baca: Diperkosa Ayah Selama 8 Tahun & Diancam, Gadis di Bali Kabur Saat Diajak Berhubungan Badan di Hotel

Baca: Pria di Bali Oleng setelah Lindas Batu Beton, Terjatuh hingga Tergilas Truk, Korban Tewas di Tempat

I Putu Astawa, kepala agen pariwisata Bali, mengatakan kepada The Straits Times, langkah penuh perhitungan ini diambil mengingat Bali kekhawatiran akan menurunkan sektor ekonomi.

“Yang pending adalah mencegah menciptakan pusat transmisi baru, sehingga ini adalah keputusan yang sangat sulit dibuat,” ungkapnya.

Pemulihan Pasien Covid-19 di Bali 75 Persen

Lebih jauh, dia kemudian menambahkan, saat ini situasi pulai Bali masih 'terkendali'.

Astawa memaparkan tingkat pemulihan pasien Covid-19 di Bali mencapai 75 persen.

Secara terpisah, tempat wisata harus mengoperasikan di bawah kapasitas penuh.

Para pekerja, kata Astawa, harus mengenakan alat pelindugn tambahan, seperti pelindung wajah dan sarugn tangan.

Baca: Hari Pertama Pembukaan Objek Wisata Dieng, Pengunjung Membeludak, Homestay Sekitar Candi Penuh

Baca: Menelusuri Pantai Suluban, Tempat Wisata di Bali yang Tersembunyi di Balik Tebing Karang

Para Ahli Mengkritik Indonesia

Lebih jauh, pembukaan kembali Bali sebagai tujuan wisata tak luput dari kritikan para ahli.

Para ahli pun menyayangkan keputusan tersebut, mengingat negara kepulauan ini memiliki hampir 270 juta penduduk.

Sebelumnya, pelonggaran pembatasan di beberapa daerah, kata para ahli, justru menyebabkan kasus infeksi virus corona naik.

Baca: BREAKING NEWS Update Corona Indonesia 1 Agustus: Bertambah 1.560, Kini Ada 109.936 Kasus Positif

Baca: Sempat Dipuji, Kini Vietnam Mulai Dihantui Kasus Kematian karena Corona

Mereka juga memperkirakan lonjakan kasus infeksi virus corona akna berlangsung setidaknya hingga September mendatang.

Sebagai catatan, pemerintah menetapkan Bali siap menyambut wisatawan internasional pada 11 September 2020 besok.

Tetapi, Astawa menegaskan pihak terkait masih menunggu persetujuan pemerintah pusat.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)