Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Pembelian Paksa Tiktok, China Peringatkan AS Tidak Buka Kotak Pandora

Kasus Tiktok bisa membuat negara mana pun mengambil tindakan serupa terhadap perusahaan Amerika dengan dalih melindungi keamanan nasional.

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Soal Pembelian Paksa Tiktok, China Peringatkan AS Tidak Buka Kotak Pandora
Olivier DOULIERY / AFP
Logo aplikasi TikTok ditampilkan di layar iPhone pada 13 April 2020, di Arlington, Virginia 

Beijing tidak akan menerima menerima "pencurian" dari sebuah perusahaan teknologi China dan dapat mengambil tindakan terhadap Washington.

Editorial itu menuduh pemerintah Trump membabibuta menghukum perusahaan China karena dianggap melakukan kesalahan.

“Tiongkok sama sekali tidak akan menerima 'pencurian' perusahaan teknologi Cina, dan ia memiliki banyak cara untuk merespons jika pemerintah (AS) melakukan penghancuran dan perebutan yang direncanakan,” tulis China Daily.

“Dengan daya saing sekarang tergantung pada kemampuan untuk mengumpulkan dan menggunakan data, ia menawarkan pilihan penyerahan atau pertempuran fana di dunia teknologi,” lanjut editorial media yng dikontrol pemerintah itu.

Perkembangan lain, seperti dikutip Wall Street Journal, pembicaraan antara cabang TikTok di AS dan Microsoft Corp sementara terhenti.

Pihak Tiktok mendesak kejelasan posisi Gedung Putih dalam proses bisnis ini. Trump dalam pembicaraan dengan Microsoft, menuntut Departemen Keuangan AS menerima "porsi substansial" dari penjualan TikTok.

"Amerika Serikat harus mendapatkan persentase yang sangat besar dari harga itu, karena kami memungkinkannya. Itu berasal dari penjualan, yang tidak dipikirkan orang lain selain saya, tetapi itulah cara saya berpikir, dan saya pikir itu sangat adil, "kata Trump.

BERITA TERKAIT

Reporter MIT Technology Review, Charlotte Jee, mengecam langkah dan komentar Trump sebagai sangat mencengangkan dan mengatakan perilakunya luar biasa.

“Ini pembalikan besar dalam dorongan pemerintahannya untuk meneliti Google, Apple, Facebook dan Amazon (GAFA) dan perusahaan teknologi besar lainnya di Amerika Serikat,” kata Jee.(Tribunnews.com/Sputniknews.com/GlobalTimes/ChinaDaily/xna)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas