Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bos Human Rights Watch Sempat Tuding Hizbullah Terlibat Ledakan di Beirut tapi Langsung Menghapusnya

Tudingan tersebut dipostingnya di Twitter. Namun menyadari dirinya tak ada bukti kuat, Roth pun menghapusnya.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Bos Human Rights Watch Sempat Tuding Hizbullah Terlibat Ledakan di Beirut tapi Langsung Menghapusnya
Anwar Amro/AFP
Sebuah ledakan dahsyat di gudang-gudang pelabuhan dekat Beirut tengah menewaskan lebih dari 50 orang dan melukai 2.750 orang lainnya. Ledakan ini mengirimkan gelombang kejut yang menghancurkan jendela, menghancurkan batu dan mengguncang tanah di ibukota Lebanon. 

Material tersebut disimpan dalam gudang yang berlokasi beberapa menit berjalan kaki dari kawasan distrik hiburan malam dan pusat perbelanjaan.

Saking masifnya insiden, ledakan itu bisa terdengar hingga ke negara tetangga seperti Siprus yang terletak 240 kilometer jauhnya.

Baca: Saksi Mata Ungkap Detik-detik Ledakan Dahsyat di Beirut Lebanon: Saya Rasakan Seperti Gempa Bumi

Seorang prajurit anonim mengungkapkan, apa yang terjadi di lokasi kejadian begitu kacau. Banyak mayat bergelimpangan dengan ambulans terus mengevakuasi.

"Ini seperti bom atom," timpal Makrouhie Yerganian, pensiunan guru berusia 70-an yang sudah bertahun-tahun tinggal dekat pelabuhan.

Dia menuturkan, insiden seperti itu belum pernah dia rasakan sebelumnya. Bahkan ketika Lebanon diguncang perang saudara 1975-1990.

Baca: Kerusakan Akibat Ledakan di Pelabuhan Beirut Lebanon Terlihat Sangat Berat

Yerganian menerangkan, semua bangunan di sekitar tempat tinggalnya langsung kolaps, dengan sang paman yang berusia 91 tahun tewas karena luka-lukanya.

Rumah sakit yang sudah kewalahan menangani pasien virus corona dilaporkan tak bisa berkutik dengan masuknya para korban luka.

Berita Rekomendasi

Adapun Palang Merah Lebanon menyerukan adanya donasi darah bagi para korban luka.

"Kami melihat jamur"

Di saat dewan keamanan nasional menyatakan Beirut sebagai zona bencana, PM Dia menyerukan kepada negara sekutu agar bersedia membantu mereka.

Belasungkawa langsung disampaikan seluruh dunia kepada negara Teluk tersebut. Bahkan musuh besar mereka, Israel, emngulurkan bantuan.

"Kami mendengar suara ledakan. kemudian kami melihat jamur," kata seorang warga yang mengaku melihatnya dari Distrik Mansourieh.

Warga yang tidak disebutkan identitasnya tersebut menuturkan, saking hebatnya tekanannya membuat mereka terhempas ke belakang.

Ratusan netizen kemudian menceritakan pengalaman memilukan yang mereka alami di media sosial, dengan ada warganet yang menceritakan bangunan di sekitarnya bergetar.

Kemudian seorang perempuan di pusat kota mengatakan, insiden tersebut seperti gempa bumi, bahkan lebih besar guncangannya dibanding pembunuhan PM Rafiq Hariri pada 2005.

Kebetulan, dua ledakan di Beirut terjadi sebelum pengadilan PBB menggelar sidang putusan atas PM Hariri, yang tewas setelah bom truk meledak.

Setidaknya empat terduga anggota Hezbollah menjalani sidang in absentia di Belanda.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas