Investigasi Awal Ledakan di Beirut Ungkap Ada Kelalaian Menyimpan Bahan Eksplosif Bertahun-tahun
Hasil investigasi awal ledakan besar di Ibukota Lebanon, Beirut, menunjukkan adanya kelalaian.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
![Investigasi Awal Ledakan di Beirut Ungkap Ada Kelalaian Menyimpan Bahan Eksplosif Bertahun-tahun](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ledakan-dahsyat-mengguncang-kota-beirut-lebanon_20200805_134638.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Hasil investigasi awal ledakan besar di Ibukota Lebanon, Beirut, menunjukkan adanya kelalaian.
Sebab, tidak adanya tindakan selama bertahun-tahun atas penyimpanan bahan yang sangat eksplosif di pelabuhan Beirut.
Hal ini menyebabkan ledakan yang menewaskan lebih dari 100 orang pada hari Selasa (4/8/2020) waktu setempat.
Perdana menteri dan kepresidenan mengatakan, 2.750 ton amonium nitrat, yang digunakan dalam pupuk dan bom, telah disimpan selama enam tahun di pelabuhan tanpa langkah-langkah keamanan.
"Ini kelalaian," ujar pejabat setempat, dikutip Tribunnews dari Sky News, Rabu (5/8/2020).
![Pemandangan yang terlihat di lokasi sehari setelah terjadi ledakan dahsyat di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Rabu (5/8/2020) pagi waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ratusan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. AFP/Anwar Amro](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ledakan-dahsyat-mengguncang-kota-beirut-lebanon_20200805_155541.jpg)
Baca: Fakta Ledakan Besar di Beirut, Lebanon: Dugaan Sumber Penyebab, Tanggapan KBRI, Hingga Jumlah Korban
Mereka menambahkan masalah keamanan terkait penyimpanan sudah ada di hadapan beberapa komite dan hakim.
Namun, tidak ada yang dilakukan untuk mengeluarkan perintah menghapus atau membuang bahan yang sangat mudah terbakar itu.
Menurut seorang sumber, kebakaran telah dimulai di gudang 9 dari pelabuhan dan menyebar ke gudang 12, di mana amonium nitrat disimpan.
Presiden Lebanon Michel Aoun mendesak negara-negara untuk mempercepat bantuan guna membantu negaranya mengatasi krisis kemanusiaan.
![Presiden Lebanon Michel Aoun](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pemimpin-berusia-tua-di-beberapa-negara_20180710_192104.jpg)
Baca: Analisis Ahli Soal Penyebab Ledakan di Beirut Lebanon: Seperti Ledakan Kembang Api, Bukan Bom
Militer Bangladesh mengatakan setidaknya 21 anggota Angkatan Laut Bangladesh dari pasukan multinasional terluka.
Kantor Hubungan Masyarakat antar-layanan militer mengatakan salah satu yang terluka berada dalam kondisi kritis dan telah dirawat di Pusat Medis Universitas Amerika Beirut.
![Sebuah helikopter memadamkan api di lokasi terjadinya ledakan dahsyat di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020) waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ratusan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. AFP/STR](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ledakan-dahsyat-mengguncang-kota-beirut-lebanon_20200805_154348.jpg)
Baca: Kisah Dokter Atasi Pasien Berdarah Akibat Ledakan di Lebanon: Belasan Orang Dirawat di Reruntuhan
Anggota Angkatan Laut Bangladesh telah bekerja di Lebanon dengan pasukan PBB sejak 2010 untuk mencegah masuknya senjata dan amunisi ilegal.
Lorenzo Guerini, Menteri Pertahanan Italia, mengatakan seorang tentara yang ditugaskan ke kontingen Italia di Lebanon terluka.
Guerini juga menawarkan bantuan pasukan Italia yang bertugas di misi PBB.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.