Penyebab Ledakan Besar di Beirut Lebanon, Presiden dan PM Janjikan Investigasi
Presiden dan Perdana Menteri Lebanon menjanjikan akan melakukan investigasi terkait ledakan besar di Beirut.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Daryono
Di sisi lain, bangsal darurat saat ini dibanjiri korban terluka.
Baca: Beirut Diguncang 2 Ledakan, 73 Orang Tewas
Baca: 70 Orang Tewas dan Lebih Dari 3.500 Orang Luka-luka Akibat Ledakan Dahsyat di Beirut Lebanon
Sementara Palang Merah Lebanon melalui Twitternya, meminta sumbangan darah bagi korban selamat.
Satu di antara rumah sakit umum Beirut, Hitel Dieu, menerima sekitar 400 pasien terluka.
Hal ini disampaikan seorang karyawan rumah sakit pada CNN.
Tindakan Pemerintah
Mengenai ledakan di Beirut, Presiden Lebanon, Michael Aoun, memerintahkan patroli militer di kota dan berjanji akan melakukan ivestigasi.
Sementara Perdana Menteri Diab mengatakan gudang penyimpanan amonium nitrat merupakan hal yang tak bisa diterima.
Sama seperti Aoun, Diab juga menjanjikan akan melakukan investigasi.
"Aku tidak akan beristirahat, sampai kita menemukan orang-orang yang bertanggung jawab atas apa yang telah terjadi."
"(Kita akan) meminta pertanggungjawaban mereka dan menjatuhkan hukuman maksimum," kata Diab.
Tidak Ada Indikasi Serangan di Beirut
Baca: Bos Human Rights Watch Sempat Tuding Hizbullah Terlibat Ledakan di Beirut tapi Langsung Menghapusnya
Baca: Ledakan Dahsyat di Beirut Terasa Hingga ke Siprus
Pada Selasa malam waktu setempat, tiga pejabat Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengatakan tidak ada indikasi serangan dalam ledakan di Beirut, Lebanon.
Dilansir CNN, para pejabat yang menolak disebut namanya itu menyebut akan ada peningkatan otomatis dalam perlindungan pasukan AS dan aset di kawasan tersebut, jika memang benar ada serangan.
Sejauh ini, mereka mencatat tidak ada yang ada terjadi, terkait peningkatan pengamanan.