Ledakan di Beirut: 135 Orang Tewas, 5.000 Terluka dan Puluhan Masih Hilang
Sementara korbab luka-luka juga meningkat menjadi 5.000 dari 4.000 orang dalam rilis sebelumnya.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hendra Gunawan
Atas kejadian itu, dia langsung menggelar pertemuan Kabinet Darurat pada Rabu (5/8/2020).
Pejabat tidak mengatakan apa yang menyebabkan api yang memicu ledakan.
Sebuah sumber keamanan dan media lokal mengatakan ledakan itu bermula dari pekerjaan pengelasan yang dilakukan pada sebuah lubang di gudang.
"Apa yang kita saksikan adalah sebuah malapetaka besar," ujar kepala Palang Merah Lebanon George Kettani.
"Ada korban di mana-mana," jelasnya.
Ledakan yang berlokasi di kawasan pelabuhan itu mengguncangkan seluruh ibu kota, mengguncang bangunan, dan menebarkan kepanikan di antara warganya.
Kepulan asap berwarna oranye membubung ke langit setelah ledakan kedua terjadi. Diikuti gelombang kejut mirip tornado yang menyapu Beirut.
Dikutip dari CNN, ledakan yang mengguncang Beirut pada Selasa petang menimbulkan kerusakan besar pada Istana Baabda.
Kediaman resmi presiden Lebanon itu, menurut media Pemerintah Lebanon, turut terdampak besarnya ledakan.
Ledakan itu menghancurkan jendela lorong, pintu masuk, dan salon, demikian kantor berita Lebanon melaporkan, Selasa.
”Pintu dan jendela di beberapa sayap istana terlepas. Tidak ada yang terluka," NNA juga melaporkan.
Guncangan dirasakan di Siprus
Selain itu, ledakan yang mengguncang Beirut pada Selasa sore terasa di pulau tetangga Siprus, sekitar 240 kilometer jauhnya dari Lebanon, menurut European-Mediterranean Seismological Center (EMSC).
"Kami menerima sejumlah laporan dari Siprus yang tampaknya terkait dengan ledakan ini, melaporkan kebisingan dan jendela berderak," tulis EMSC melalui Twitter.