China Luncurkan Kapal Amfibi Tipe 075: Mampu Angkut 30 Helikoter Berbagi Jenis
Kapal serbu amfibi Type 075 pertama China telah memulai uji coba lautnya.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Kapal serbu amfibi Type 075 pertama China telah memulai uji coba lautnya.
Berdasarkan video dan foto yang beredar secara online, kapal induk berbobot 40.000 ton tersebut pada hari Rabu (5/8/2020) berlayar keluar dari Galangan Kapal Hudong-Zhonghua di Shanghai di sepanjang Sungai Huangpu, melewati kapal saudaranya Tipe 075 yang kedua, yang ditempatkan di galangan yang sama.
Melansir South China Morning Post, kapal amfibi itu dicat dengan warna abu-abu standar Angkatan Laut China.
Namun, kapal tersebut tampaknya telah memasang radar dan peralatan lainnya, meskipun dek penerbangan tetap tidak dicat. Kapal itu diluncurkan September lalu.
Tipe 075 adalah kapal dermaga helikopter pendaratan besar (LHD) pertama Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLAN), setara dengan kelas Amerika dan kelas Wasp milik AS, meskipun PLAN belum memiliki lepas landas jet vertikal dengan menggunakan 075 sebagai kapal induk ringan.
Baca: POPULER Internasional: Foto-foto Beirut Sebelum dan Sesudah Ledakan | Duel Rudal AS vs China
Namun, sebagai LHD terbesar di Asia, Type 075 akan mampu membawa 30 helikopter, dari versi kapal Z-8 hingga Z-20 angkatan laut, serta sejumlah tank amfibi, kendaraan lapis baja, kapal jet dan ratusan pasukan marinir.
"Untuk melindungi kepentingan nasional di luar negeri, kapal itu bisa menjadi lebih berharga daripada kapal induk biasa," kata Song Zhongping, komentator urusan militer yang berbasis di Hong Kong seperti yang dikutip South China Morning Post.
Rudal pembunuh kapal induk
Diberitakan sebelumnya, pasukan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) baru-baru ini meluncurkan rudal balistik anti-kapal jarak menengah bertajuk DF-26 dalam latihan yang masih berlangsung.
Peluncuran rudal tersebut setelah Amerika Serikat (AS) mengirim dua kapal induk ke Laut China Selatan, serta mengadakan latihan militer bersama dengan India, Jepang, dan Australia di Samudera Hindia dan Laut Filipina.
Mampu menyerang target bergerak di laut, DF-26 mendapat julukan "pembunuh kapal induk". Brigade Rudal Pasukan Roket PLA baru-baru ini memulai latihan konfrontasi lintas regional.
Mereka melakukan latihan di gurun, medan yang rumit seperti hutan, simulasi serangan kimia, dan penyamaran kendaraan yang membawa rudal untuk menghindari deteksi satelit, dengan meluncurkan rudal DF-26.
Menurut Global Times mengutip laporan CCTV, latihan tersebut mengasah kemampuan reaksi cepat Pasukan Roket PLA, dan misi semacam ini akan berlanjut dalam satu hingga dua bulan ke depan.
Baca: Dongfeng vs Minuteman, Duel Kehebatan Rudal Antarbenua China dan AS
Pengamat militer China mencatat, ini adalah demonstrasi peluncuran DF-26 yang langka. Pada Januari 2019, peluncuran DF-26 diperlihatkan kepada masyarakat umum untuk pertama kalinya.