Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perancis Cemaskan Ketegangan Turki Vs Yunani di Mediterania

Perairan yang kaya gas di kawasan itu juga sering menjadi sumber perselisihan antara Turki, Siprus, dan Israel.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Perancis Cemaskan Ketegangan Turki Vs Yunani di Mediterania
AFP/OMAR HAJ KADOUR
Tentara Turki memberi isyarat di depan lintasan patroli gabungan Rusia-Turki di jalan raya M4 di pinggiran Ariha di provinsi Idlib barat laut Suriah pada 7 Mei 2020. (Foto oleh Omar HAJ KADOUR / AFP) 

Turki menyebut memiliki garis pantai terpanjang di Mediterania timur, tetapi terletak di jalur perairan sempit karena perpanjangan landas kontinen Yunani, berdasarkan keberadaan banyak pulau Yunani di dekat pantainya.

Pulau Kastellorizo, yang berjarak sekitar dua kilometer dari pantai selatan Turki dan 570 kilometer dari daratan Yunani, merupakan sumber kekecewaan Turki.

"Permintaan Yunani untuk zona yurisdiksi maritim 40.000 kilometer persegi karena pulau Meis seluas 10 km persegi (Kastellorizo) ... tidak dapat didamaikan dengan logika apa pun," kata Akar.

Klaim Yunani atas perairan di sekitar Kastellorizo ​​didasarkan pada konvensi maritim PBB yang disahkan oleh banyak negara, tetapi bukan Turki.

Baca Juga: Abaikan Rusia, AS pastikan akan memperpanjang embargo senjata Iran

Turki menyatakan akan mengeluarkan izin eksplorasi dan pengeboran baru di Mediterania timur. Sementara Yunani menuntut penarikan segera Oruc Reis dari daerah tersebut.

Menteri Luar Negeri Yunani Nikos Dendias dijadwalkan terbang ke Israel pada Kamis untuk melakukan pembicaraan dan juga akan membahas masalah ini dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo di Wina pada Jumat pekan ini.

Berita Rekomendasi

Kepala diplomasi Uni Eropa Josep Borrell mengatakan menteri luar negeri blok itu akan mengadakan pertemuan luar biasa pada Jumat untuk membahas Mediterania timur, Lebanon dan Belarusia.

Charles Kupchan, partner senior di Council on Foreign Relations, mengatakan, anggota NATO semakin khawatir tentang potensi konfrontasi antara Yunani dan Turki.

"Tidak ada yang ingin berperang. Tidak ada yang ingin melihat dua anggota NATO berkonflik. Di sisi lain, ketika Anda memiliki kapal angkatan laut sebanyak ini, ketika ketegangan setinggi ini ... semuanya berada di tempat yang berbahaya," katanya kepada Al Jazeera.

Berita ini tayang di Kontan dengan judul: Turki vs Yunani memanas, Prancis tambah pasukan militer di Mediterania timur

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas