Negara Bekas Jajahan Jerman Ini Tolak Ganti Rugi Rp 174 Milyar, Ribuan Orang Pernah Dibantai
Namibia menolak tawaran bantuan dana dari Jerman sebagai pengganti atas penjajahan yang pernah dilakukan dahulu.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
Di sisi lain, Berlin belum berkomentar soal ini.
Jerman mengakui bahwa pemerintahan kolonialnya sangat kejam.
Bahkan, sejumlah politikus Jerman mengakui pembantaian besar-besaran itu sebagai upaya genosida.
Sebelumnya, Jerman menolak memperbaiki keadaan Namibia secara langsung dengan dalih mengirimkan dana saja untuk pemerintahannya.
Baca: Hari Ini dalam Sejarah 11 Agustus 1960 - Chad Merdeka dari Penjajahan Prancis
Baca: Kenang Masa Perjuangan, Icip 5 Kuliner Indonesia yang Tercipta Sejak Zaman Penjajahan
Namibia disebut Jerman Afrika Barat Daya selama pemerintahan Jerman 1884-1915.
Negara ini kemudian pindah di bawah otoritas Afrika Selatan selama 75 tahun.
Namibia baru memperoleh kemerdekaannya pada 1990.
Ketegangan Jerman-Namibia memuncak pada 1904 ketika orang asli yakni Herero dan Nama melakukan pemberontakan yang akhirnya dihancurkan oleh pasukan kekaisaran Jerman.
Dalam Pertempuran Waterberg pada Agustus 1904, sekitar 80.000 orang Herero melarikan diri termasuk wanita dan anak-anak.
Pasukan Jerman mengejar mereka di tempat yang sekarang dikenal sebagai Gurun Kalahari.
Hanya 15.000 orang Herero yang selamat.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.