Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Desa Ini Jadi Makmur Setelah Warganya Beternak Ular

Ia lalu pergi kemana-mana untuk berobat, namun tak seorang dokterpun yang mampu menyembuhkannya.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Warga Desa Ini Jadi Makmur Setelah Warganya Beternak Ular
Istimewa/ tribunjabar.co.id
Ular sanca 

TRIBUNNEWS,COM, TIONGKOK -  Bagi sebagian orang, keberadaan ular identik dengan bencana dan makhluk menakutkan.

Namun bagi Yang Hongchang serta sebagian besar penduduk Desa Zisiqiao di provinsi Zhejiang, Tiongkok Timur, ular adalah keberuntungan.

Betapa tidak, dengan hewan melata ini tingkat perekonomian desa terus melonjak naik.

Dikutip dari South China Morning Post, Jumat (14/8/2020). pada tahun 1970 desa Zisiqiao terkenal sebagai desa yang sangat miskin kala.

Baca: Nenek Histeris, Terbangun gara-gara Ular Kobra Melingkar di Tubuhnya, Langsung Disembur Bisa

Yang, menderita Arthritis tulang belakang ketika ia berumur 18 tahun.

Ia lalu pergi kemana-mana untuk berobat, namun tak seorang dokterpun yang mampu menyembuhkannya.

Hingga akhirnya seorang dokter tua menganjurkan dirinya untuk mengkonsumsi ular.

Berita Rekomendasi

Anehnya penyakitnya pun kemudian sembuh.

Sejak itu, Yang selalu mencari ular untuk ia pergunakan sebagai bahan pengobatan.

Langkahnya ini ternyata diikuti pula oleh sebagian besar penduduk desa.

Ketika populasi ular di wilayah ia tinggal habis berkurang, Yang tetap berupaya membudidayakannya.

Di Tiongkok, ular telah digunakan sebagai obat sejak zaman kuno.

Kantung empedu, bisa, tulang, dan cairan ular semuanya digunakan sebagai pengobatan Cina yang populer.

Total pendapatan desa kami hanya sekitar 100.000 yuan pada tahun 1970-an namun sekarang penghasilan kami hampir mencapai 100 juta yuan, ujar Yang.

Dalam 30 tahun terakhir, Yang telah membangun tiga buah pabrik budidaya ular serta mengembangkan varietas obat yang berbahan ular.

Untuk menunjukkan apresiasinya terhadap ular,

Yang juga membangun museum ular di halaman rumahnya beberapa tahun yang lalu.

Sumber: Kompas TV

Sumber: Kompas TV
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas