Robert Trump, Adik Donald Trump, Meninggal pada Usia 71 Tahun
Robert Trump, adik laki-laki Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, meninggal pada Sabtu (15/8/2020) malam waktu setempat.
Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Robert Trump, adik laki-laki Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, meninggal pada Sabtu (15/8/2020) malam waktu setempat.
Robert meninggal pada usianya yang ke-71 tahun.
Kabar meninggalnya Robert disiarkan oleh Donald Trump dalam sebuah pernyataan.
"Dengan berat hati saya mengabarkan bahwa saudara laki-laki saya yang luar biasa, Robert, meninggal dengan damai malam ini," kata Donald Trump, dilansir CNN.
"Dia bukan hanya saudara laki-laki saya, dia adalah sahabat saya. Dia akan sangat dirindukan, tetapi kita akan bertemu lagi."
"Kenangannya akan terus hidup di hatiku selamanya. Robert, aku mencintaimu. Beristirahatlah dengan damai," ujar Presiden AS.
Baca: Adik Presiden AS Donald Trump, Robert Trump, Meninggal Dunia pada Usia 71 Tahun
Baca: Tak hanya TikTok, Donald Trump Pertimbangkan Larang Perusahaan China Lainnya, Alibaba Termasuk?
Putri Donald Trump, Ivanka Trump, turut menyampaikan kabar duka melalui akun Twitter @IvankaTrump.
"Paman Robert, kami mencintaimu. Kamu ada di hati dan doa kami selalu," tulis Ivanka, Sabtu (15/8/2020) malam waktu setempat.
Eric Trump, putra Donald Trump, juga memberikan penghormatan kepada pamannya.
"Robert Trump adalah orang yang luar biasa - kuat, baik hati, dan loyal pada intinya."
"Siapa pun yang bertemu dengannya bisa merasakan pribadinya yang hangat. Dia akan sangat dirindukan oleh seluruh keluarga kita," tulisnya di Twitter.
Baca: Tak hanya TikTok, Donald Trump Pertimbangkan Larang Perusahaan China Lainnya, Alibaba Termasuk?
Baca: Dicecar Soal Kebohongan Selama Jabat Presiden AS, Begini Reaksi Donald Trump
Diketahui, Robert Trump sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Presbyterian New York, Manhattan.
Penyebab kematian Robert belum diketahui.
Namun, sumber mengatakan, dia telah sakit selama beberapa bulan.
Robert mulai dirawat di rumah sakit pada Juni 2020, dengan kondisi serius yang dirahasiakan.
Jumat (14/8/2020) lalu, dalam sebuah pernyataan singkat di Gedung Putih, Donald Trump membicarakan kondisi sang adik.
Namun, dia menolak memberikan rincian mengenai penyakit Robert.
"Saya memiliki saudara yang luar biasa. Kami memiliki hubungan yang hebat untuk waktu yang lama. Dan dia di rumah sakit sekarang," tuturnya.
"Mudah-mudahan dia akan baik-baik saja, meskipun dia sedang mengalami masa-masa sulit," tambahnya.
Sehari setelahnya, Donald Trump disebut menelepon kamar di mana saudaranya itu dirawat, Sabtu (15/8/2020) malam waktu setempat.
Entah apa yang mereka bicarakan, sumber mengungkapkan, Donald Trump tampak sedih.
Donald Trump dianggap telah mengetahui bahwa dirinya akan kehilangan saudaranya tersebut.
Kemudian, presiden AS itu membuat keputusan darurat.
Ia pergi ke New York untuk mengunjungi Robert saat menuju ke New Jersey untuk berakhir pekan.
Tentang Robert Trump
Robert Trump adalah anak terakhir dari lima bersaudara dalam keluarga Trump.
Adik termuda Donald Trump ini pernah menjabat sebagai wakil presiden eksekutif Trump Organization.
Dia bertanggung jawab mengawasi kasino Atlantic City milik organisasi.
Pada 1984, dia menikah dengan Blaine (Beard) Trump.
Namun, pernikahan tersebut harus berakhir pada perceraian.
Awal tahun 2020, Robert menikah untuk kedua kalinya, dengan Ann Marie Pallan.
Baca: Trump Ancam akan Tandatangani Pendanaan USPS jika Demokrat Lakukan Hal Ini
Baca: Ditanya Soal Kebohongan Selama Menjabat Presiden AS, Donald Trump Bergeming dan Alihkan Topik
Sebelum kematiannya, Robert Trump tinggal di Millbrook, New York, Hudson Valley.
Tahun 2016 lalu, Robert Trump mendukung saudaranya dalam pemilihan presiden AS.
Menurut Town & Country, Robert juga pernah menjadi tuan rumah acara dan penggalangan dana di Millbrook untuk saudaranya dan Partai Republik.
Pada Juni 2020, Robert Trump mengajukan perintah penahanan sementara dalam upaya memblokir publikasi buku karya Mary Trump, putri Fred Trump Jr.
Dalam sebuah pernyataan kepada New York Times, Robert mengaku sangat kecewa dengan keputusan Mary Trump untuk menerbitkan bukunya yang berjudul "Too Much and Never Enough: How My Family Created the World's Most Dangerous Man".
Buku tersebut berisi tentang kehidupan keluarga, masa kecil, dan pola asuh yang diterima oleh Donald Trump.
(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.