Ribuan Orang Padati Pesta Kolam Renang di Wuhan, Kasus Covid-19 Sudah Jauh Berkurang
Baru-baru ini di Wuhan, ribuan orang memadati kolam renang untuk menikmati festival musik.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Awal tahun ini, Wuhan menjadi kota di China yang paling parah terdampak virus corona.
Kini, Wuhan nampaknya sudah move on dari virus, meski masih ada sekitar 6,5 juta kasus aktif di seluruh dunia.
Baru-baru ini di Wuhan, ribuan orang memadati kolam renang untuk menikmati festival musik.
Tidak ada masker atau tindakan social distancing diberlakukan.
Seperti yang diberitakan CNN, selama seminggu terakhir, Wuhan Maya Beach Water Park dipenuhi pengunjung pesta dengan pakaian renang yang berkumpul berdampingan.
Baca: Tim WHO Wawancarai Ilmuwan Wuhan tentang Asal-usul Virus Corona, Apa Saja yang Dibicarakan?
Baca: Dugaan Donald Trump Sebut Virus Corona Berasal dari Laboratorium Wuhan Bisa Terbantahkan
Mereka mengikuti irama musik sambil mendinginkan tubuh di air setinggi pinggul.
Sementara lainnya bersantai di atas pelampung karet tiup yang memenuhi kolam.
Hanya sedikit ruang tersisa untuk bergerak.
Kerumunan seperti itu mungkin belum bisa dirasakan oleh negara-negara lain.
Tetapi di Wuhan, kehidupan berangsur-angsur kembali normal.
Kota berpenduduk 11 juta di provinsi Hubei itu telah mencabut lockdown ketat 76 pada awal April lalu.
Baca: Ilmuwan Wuhan Desak Donald Trump Minta Maaf atas Klaim Virus Corona Berasal dari Kebocoran Lab
Baca: Wabah di Pasar Makanan Beijing Picu Kekhawatiran Gelombang ke-2 Corona, Kemunculannya Mirip di Wuhan
Wuhan pun belum melaporkan kasus baru sejak pertengahan Mei.
Wuhan Maya Beach Water Park dibuka kembali pada akhir Juni.
Namun musim hujan membuat orang enggan untuk datang.
Jumlah pengunjung pada awal Agustus hanya mencapai setengah tingkat pada periode yang sama tahun lalu, menurut Hubei Daily, sebuah surat kabar Partai Komunis, mengutip seorang manajer di taman tersebut.
Saat ini, taman air menerima rata-rata 15.000 pengunjung per hari selama akhir pekan.
Taman air itu juga menawarkan diskon setengah harga untuk beberapa pengunjung, Hubei Daily melaporkan.
Wuhan, Pusat Penyebaran Awal Virus Corona
Masih dilansir CNN, virus corona (Covid-19) pertama kali terdeteksi di Wuhan pada Desember 2019.
Sebagai episentrum awal wabah, infeksi di kota itu menyumbang hampir 60% dari lebih dari 84.000 total kasus yang dikonfirmasi di seluruh China, menurut data dari Komisi Kesehatan Nasional dan Komisi Kesehatan Provinsi Hubei.
Pada 23 Januari, Wuhan menerapkan lockdown.
Semua penerbangan, kereta api, dan bus dibatalkan.
Pintu masuk jalan raya ditutup.
Transportasi umum di kota itu juga ditiadakan.
Penduduk dilarang meninggalkan komunitas mereka - bahkan untuk berbelanja bahan makanan.
Kota-kota lain di provinsi Hubei segera mengikuti Wuhan, menerapkan pembatasan serupa.
Baca: Wuhan Akhirnya Dinyatakan Aman setelah 10 Juta Warga Dites Corona
Baca: Gambar Satelit Ungkap Wabah Corona di Wuhan Terjadi Berbulan-bulan sebelum Diakui Pemerintah China
Langkah-langkah pencegahan telah digembar-gemborkan di China.
Untuk menunjukkan kepercayaan diri, Presiden China Xi Jinping mengunjungi Wuhan pada 10 Maret, tiga bulan setelah wabah pertama kali terdeteksi di kota itu.
Tetapi virus muncul kembali sebentar pada pertengahan Mei, ketika enam kasus baru ditemukan di komunitas perumahan di kota.
Otoritas kota meluncurkan uji coba asam nukleat yang ambisius di seluruh kota, yang melihat lebih dari 6,5 juta tes dilakukan hanya dalam sembilan hari, menurut media pemerintah.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)