Setelah Hagia Sophia, Turki Kembali Ubah Museum Lain dan Bekas Gereja Jadi Masjid
Setelah bulan lalu mengubah landmark Istanbul Hagia Sophia menjadi masjid, kali ini giliran bekas gereja Bizantium yang beralih fungsi.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
Dia mengatakan bahwa otoritas Turki "sekali lagi secara brutal menghina karakter" dari situs warisan dunia lain yang terdaftar di PBB.
"Ini adalah provokasi terhadap semua orang percaya," kata kementerian Yunani dalam sebuah pernyataan.
"Kami mendesak Turki untuk kembali ke abad ke-21, dan saling menghormati, dialog, dan pemahaman antar peradaban," tambahnya.
Baca: Ribuan Jemaah Salat Jumat Perdana di Hagia Sophia, Erdogan Lantunkan Al-Fatihah dan Al-Baqarah
Baca: Ribuan Warga Turki Padati Sekitar Hagia Sophia Jelang Salat Jumat Perdana
Tanggapan Uskup Agung Yunani di AS
Sementara itu, Elpidophoros, Uskup Agung Ortodoks Yunani di Amerika, menulis tanggapannya di Twitter.
"Setelah pelanggaran tragis dengan Hagia Sophia, sekarang menjadi Biara Chora, persembahan budaya Bizantium yang sangat indah ini kepada dunia!," tulisnya.
“Permohonan dan desakan masyarakat internasional diabaikan,” tulisnya.
Baca: Turki, Iran, dan Iran Borong Aneka Senjata Tempur Baru dari Perusahaan Rusia
Baca: Turki Temukan Gas Alam Terbesar dalam Sejarah, Hindari Ketergantungan Impor dari Rusia dan Iran
Beberapa penduduk Istanbul bergegas ke gedung itu pada Jumat, beberapa berharap untuk mengadakan salat di sana, kata Anadolu Agency yang dikelola pemerintah Turki.
"Seperti Hagia Sophia, ini adalah masjid penting bagi umat Islam," kata kantor itu mengutip warga Istanbul Cuma Er.
“Kami datang ke sini untuk berdoa setelah kami mengetahui tentang keputusan itu. Tetapi kami telah diberitahu bahwa itu belum dibuka untuk salat. Kami menunggu pembukaannya," terangnya.
Bulan lalu, Erdogan bergabung dengan ratusan jamaah untuk salat Muslim pertama di Hagia Sophia dalam 86 tahun.
Erdogan disebut mengesampingkan kritik internasional yang menyerukan agar monumen itu disimpan sebagai museum sebagai pengakuan atas warisan multi-agama Istanbul.
Sebanyak 350.000 ikut salat di luar gedung Hagia Sophia.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.