Dua Ledakan Hantam Jolo, Filipina Selatan, 14 Orang Dilaporkan Tewas, Diduga Terkait Abu Sayyaf
Dua ledakan menghancurkan kota Jolo, wilayah bergolak di Filipina selatan, Senin (24/8/2020).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
Pemboman Senin kemarin terjadi setelah penangkapan awal bulan ini terhadap seorang pemimpin Abu Sayyaf di pulau selatan Mindanao.
Pasukan keamanan telah waspada terhadap kemungkinan serangan pembalasan.
Bagaimana Pemboman Itu Terjadi?
Lebih lanjut, militer mengatakan, ledakan pertama terjadi sekitar tengah hari (05:00 GMT) di jalan yang sibuk di Jolo, Ibu Kota Sulu.
Letjen Corleto Vinluan mengatakan, sebuah alat peledak rakitan yang terpasang pada sepeda motor meledak di dekat truk militer di luar supermarket.
Ketika polisi dan tentara turun ke tempat kejadian, ledakan kedua meletus di jalan yang sama dalam waktu singkat kemudian.
Baca: Lepas Dari Abu Sayyaf, Kemlu RI Serahkan Muhammad Farhan Pada Keluarga
Baca: Kecam Aksi Abu Sayyaf, Politikus PDIP Minta Pemerintah Desak Filipina-Malaysia Jalankan Kesepakatan
"Seorang wanita pembom bunuh diri meledakkan dirinya sendiri ketika seorang tentara menghentikannya memasuki daerah yang tertutup," kata Letkol Ronaldo Mateo, seorang juru bicara militer, kepada media lokal.
Delapan anggota pasukan keamanan dan enam warga sipil tewas, sementara 27 personel keamanan dan 48 warga sipil cedera dalam ledakan itu, kata laporan. Pembom juga tewas.
Peringatan Merah
Lebih lanjut, Walikota Jolo mengunci kota setelah ledakan dan Penjaga Pantai Filipina mengeluarkan "peringatan merah" untuk Sulu dan beberapa daerah lain di dekatnya.
Ledakan itu terjadi tidak jauh dari lokasi serangan bom bunuh diri yang menewaskan lebih dari 20 orang di sebuah katedral Katolik pada Januari 2019.
Pihak berwenang menyalahkan kelompok yang terkait dengan Abu Sayyaf.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)