Sidang Penembakan di Christchurch: Brenton Tarrant Mengaku Ingin Membunuh Sebanyak Mungkin
Dalam sidang dengar pendapat pria yang menewaskan 51 orang di dua masjid di Selandia Baru (2019) mengaku berencana menargetkan masjid ketiga.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Selandia Baru menggelar sidang dengar pendapat penembakan di Chrischurch, Senin (24/8/2020).
Dalam sidang tersebut, pria yang menewaskan 51 orang di dua masjid di Selandia Baru (2019) mengaku berencana menargetkan masjid ketiga.
Brenton Tarrant juga mengatakan dia berencana membakar masjid di Chistchurch dan ingin menimbulkan korban jiwa sebanyak mungkin.
Mengutip BBC, warga Australia itu mengaku bersalah atas 51 dakwaan pembunuhan, 40 percobaan pembunuhan, dan satu dakwaan terorisme.
Dihadapkan dengan para korban selamat, Tarrant (29) segera menghadapi hukuman penjara seumur hidup, mungkin tanpa pembebasan bersyarat.
Baca: Anaknya Tewas dalam Penembakkan Masjid di Selandia Baru, Maysoon Salama: Hatiku Hancur Jutaan Kali
Baca: Penembakan di Christchurch: Selandia Baru Janjikan Perubahan, Muslim Setempat Akui Hal Ini
Hukuman yang dijatuhkan pada pelaku penambakan brutal itu disebut belum pernah dijatuhkan di Selandia Baru.
"Anda memberi diri Anda otoritas untuk mengambil jiwa 51 orang tak berdosa," kata Maysoon Salama, yang putranya Atta Elayyan terbunuh.
"Di mata Anda, satu-satunya kejahatan mereka adalah sebagai Muslim," tambahnya.
Serangan tersebut disiarkan langsung oleh pria Tarrant ketika dia melepaskan tembakan ke dua masjid di Christchurch (15/3/2020).
Pertama dia pergi ke masjid Al Noor, kemudian menembaki orang-orang yang ikut salat Jumat.
Dia kemudian berkendara sekitar 5 kilometer ke masjid Linwood dan membunuh lebih banyak orang.
Serangan itu mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh dunia dan mendorong Selandia Baru untuk membuat perubahan cepat pada undang-undang senjatanya.
Baca: Pengadilan Selandia Baru Jatuhkan Hukuman Terhadap Penembak Masjid Christchurch
Sidang akan Berlangsugn 4 Hari
Lebih jauh, sidang hukuman Tarrant akan berlangsung empat hari mulai Senin pagi (24/8/2020).