Jair Bolsonaro Tertangkap Kamera Ancam Pukul Wajah Reporter saat Ditanya Dugaan Korupsi Keluarganya
Presiden Brasil Jair Bolsonaro tertangkap kamera tengah mengancam akan memukul wajah reporter setelah ditanyai tentang dugaan korupsi keluarganya.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Brasil Jair Bolsonaro tertangkap kamera tengah mengancam akan memukul wajah reporter setelah ditanyai tentang dugaan korupsi keluarganya.
Mengutip CNN, sekelompok jurnalis menunggu untuk bertemu Bolsonaro di luar Katedral Metropolitan di Brasilia, Minggu (24/8/2020).
Sebuah video merekam Bolsonaro mengancam reporter surat kabar O Globo setelah dia diberondong pertanyaan tentang tuduhan korupsi keluarganya.
Jurnalis tersebut meminta Bolsonaro memberikan komentarnya atas dugaan korupsi yagn dilakukan mantan asisten putra tertua Bolsonaro, Senator Flavio Bolsonaro, ke dalam rekening bank yang diduga milik ibu negara Michelle Bolsonaro.
Baca: Sembuh tapi Masih Remehkan Covid-19, Presiden Brazil Jair Bolsonaro: Apa yang Kalian Takutkan?
Baca: UPDATE Covid-19: Presiden Brasil Jair Bolsonaro Negatif Virus Corona
Presiden Bolsonaro berdiri hanya beberapa langkah dari Katedral dan mengatakan kepada reporter, "Saya merasa ingin meninju mulut Anda, oke?".
Juru Bicara Bolsonaro Enggan Berkomentar
Lebih jauh, ketika CNN bertanya kepada kantor Presiden Bolsonaro tentang insiden hari Minggu, juru bicaranya menolak berkomentar.
Sebelumnya, awal Agustus lalu, majalah Brasil Crusóe menerbitkan laporan yang mengklaim bahwa Fabrício Queiroz, mantan ajudan putra tertua Bolsonaro, mentransfer sekitar 72.000 real Brasil ($ 12.800 atau Rp 187 juta) dalam bentuk cek ke Michelle Bolsonaro antara tahun 2011 dan 2016.
Queiroz saat ini menjadi tahanan rumah sebagai akibat dari penyelidikan korupsi yang sedang berlangsung yang melibatkan putra Bolsonaro.
Baca: Tes Covid-19 Kedua Presiden Brasil Jair Bolsonaro Kembali Tunjukkan Hasil Positif
Baca: Gejala Presiden Bolsonaro Sebelum Positif Covid-19: Merasa Letih Hingga Demam 38 Derajat Celsius
Namun, Presiden Bolsonaro belum mengomentari tuduhan terbaru ini.
Skandal Korupsi Keluarga Bolsonaro
Lebih lanjut, keluarga Bolsonaro menghadapi berbagai penyelidikan, termasuk dugaan skema yang melibatkan Flavio Bolsonaro di Majelis Legislatif Negara Bagian Rio de Janeiro.
Mahkamah Agung Brasil juga telah membuka penyelidikan terhadap dua putra Bolsonaro, Carlos dan Eduardo.
Carlos dan Eduardo diduga menyebarkan berita palsu di internet.
Investigasi lainnya termasuk dugaan keterlibatan keluarga dalam protes dan dugaan campur tangan dalam penunjukan direktur Polisi Federal Rio de Janeiro untuk menghentikan investigasi terhadap Queiroz.
Baca: Langkah Persija Jakarta Datangkan 5 Pemain Baru Dipuji Bek Naturalisasi Asal Brasil
Baca: Kalau Pemain Brasil Dinaturalisasi, Anak Muda Indonesia Bisa Sakit Hati
Pernyataan O Globo
Untuk diketahui, O Globo, satu di antara perusahaan berita besar Brasil, mengutuk tindakan Bolsonaro terhadap jurnalis tersebut.
O Globo menyampaikan tanggapannya dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada Minggu, beberapa jam setelah insiden tersebut.
"Globlo menolak agresi Presiden Jair Bolsonaro terhadap reporter surat kabar yang melakukan tugasnya seusai perannya, dengan cara yang benar-benar profesional," kata O Globo.
Baca: Terbaru Presiden Bolivia hingga Presiden Brasil, Deretan Pemimpin Amerika Latin Positif Covid-19
Tanggapan Asosiasi Jurnalis Nasional Brasil
Lebih jauh, Asosiasi Jurnalis Nasional Brasil juga menyampaikan tanggapan atas insiden ini,
"Sangat disayangkan, sekali lagi presiden bereaksi agresif dan tanpa rasa takut atas pertanyaan wartawan,: kata Asosiasi.
"Sikap ini sama sekali tidak berkontribusi pada demokrasi dan kebebasan pers yang diatur dalam Konstitusi," kata pernyataan itu.
Baca: Joe Biden-Kamala Harris Akan Membuat Amerika Serikat Lebih Intervensionis
Rupanya, insiden Minggu kemarin juga menuai kecaman dari para kritikus Bolsonaro.
Alessandro Molon, seorang anggota parlemen untuk negara bagian Rio de Janeiro mengunggah tanggapnnya lewat Twitter.
"Apa yang diharapkan dari seorang presiden adalah bahwa dia berperilaku di puncak posisinya. Ancaman terhadap pers adalah ancaman bagi demokrasi itu sendiri," katanya.
Molon juga menuduh Bolsonaro berusaha menyembunyikan "keterlibatannya dalam skema kriminal."
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)