Badai Laura Hantam Louisiana, Hancurkan Banyak Bangunan, 4 Orang Tewas
Selain menghancurkan banyak bangunan, badai Laura juga memutus listrik bagi lebih dari 875 ribu warga.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Badai Laura melintasi Louisana, Amerika Serikat pada Kamis (27/8/2020).
Atap rumah robek akibat gulungan badai Laura.
Sekira enam orang tewas dalam peristiwa tersebut.
Mengutip AP News, kerusakan yang diakibatkan badai Laura tercatat sistem sebagai Kategori 4.
Selain menghancurkan banyak bangunan, badai Laura juga memutus listrik bagi lebih dari 875 ribu warga.
Namun, badai kali ini tidak begitu menakutkan seperti yang sudah diprediksi.
Baca: 60 Persen Warga Korea Utara Alami Krisis Kerawanan Pangan Akibat Pandemi Covid-19 dan Badai Jangmi
Baca: Cuaca Panas Ekstrem, Desa di Rusia Diserbu Miliaran Nyamuk hingga Membentuk Badai Tornado
Gubernur Louisiana John Bel Edwards mengatakan, meski pemerintah terkait tak menanggung kerusakan, dia menyebut badai Laura lebih kuat dari badai Katrina.
Badai Katrina merupakan badai Kategori 3 yang melanda pada 2005.
Kecepatan Angin Badai 159 mph
Lebih lanjut, kecepatan angin tertinggi badai Laura mencapai 150 mph (241 kph).
Tak sampai 11 jam, badai Laura akhirnya mereda.
Badai menghantam pantai di dataran rendah Louisiana dan Danau Charles yang berpenduduk 80.000 orang.
Di Broad Street, banyak bangunan runtuh sebagian.
Jendela-jendela pecah, awning robek, dan pepohonan terbelah dua.
Polisi melihat kasino terapung yang tidak tertambat dan menabrak jembatan.
Di bandara setempat, pesawat terbalik dan beberapa pesawat berada di atas satu sama lain.
“Sepertinya 1.000 tornado melewati sini, hanya tampak kehancuran di mana-mana,” kata Brett Geymann di Moss Bluff, dekat Danau Charles.
Dia menggambarkan badai Laura melewati rumahnya seperti deru mesin jet sekitar jam 2 pagi
“Ada rumah yang benar-benar hilang. Mereka ada di sana kemarin, tapi sekarang sudah hilang,” katanya.
Baca: Lousiana dan Mississippi Dihantam Badai, 6 Orang Dilaporkan Tewas
Badai Laura juga Hantam Pabrik Kimia
Keesokan harinya, tampak sekilas kehancuran, gumpalan asap besar datang dari pabrik kimia.
Polisi mengatakan, kebocoran terjadi di fasilitas yang dikelola Biolab, produsen bahan kimia yang dipakai dalam pembersih rumah tangga dan bubuk klorin untuk kolam renang.
Masyarakat sekitar diminta menutup pintu dan jendela serta mematikan AC.
Pesawat negara bagian dan federal terbang di atas pantai untuk mencari tanda-tanda kerusakan industri lainnya.
Baca: KJRI Houston Tanggapi Vonis Pelaku Tabrakan yang Tewaskan WNI Ratih Sinta di Lousiana
Korban Badai Laura
Lebih jauh, seorang gadis berusia 14 tahun dan seorang pria berusia 68 tahun meninggal akibat pohon tumbang di rumah mereka di Louisiana.
Kemudian, seorang pria berusia 24 tahun yang meninggal karena keracunan karbon monoksida dari generator di dalam rumahnya.
Seorang pria lain tenggelam di sebuah perahu selama badai, kata pihak berwenang.
Sementara di Texas, tidak ada kematian yang dikonfirmasi.
Gubernur Republik Greg Abbott menganggapnya sebagai 'keajaiban'.
Baca: Texas, California hingga New York Tolak Anjuran Baru CDC untuk Kurangi Tes Covid-19: Ini Sembrono
Rencana Kunjungan Trump
Lebih jauh, Presiden AS, Donald Trump kabarnya berencana mengunjungi Pantai Teluk akhir pekan ini untuk memeriksa kerusakan.
Lebih dari 580.000 penduduk pesisir dievakuasi di bawah bayang-bayang pandemi virus corona dan menyerukan masker serta jarak sosial untuk memerangi penyebarannya.
Itu adalah perintah evakuasi terbesar sejak pandemi dimulai dan banyak orang mengikutinya, memenuhi hotel dan tidur di mobil.
Meski tidak semua orang melakukan evakuasi dari pantai, para pejabat memuji mereka yang pergi karena meminimalkan korban jiwa.
Prediksi cuaca telah memperingatkan, gelombang badai setinggi 15 hingga 20 kaki akan "tidak dapat dihindari" dan dapat mendorong daratan sejauh 40 mil.
Baca: Meluas, Trump Kerahkan 1.000 Tentara Atasi Rusuh AS
Laura Menghantam AS setelah Merusak Haiti
Untuk diketahui, badai Laura menghantam AS setelah menewaskan hampir dua lusin orang di Pulau Hispaniola.
Termasuk 20 orang di Haiti dan tiga orang di Republik Dominika.
Badai Laura dilaporkan mematikan listrik dan menyebabkan banjir hebat.
Badai Laura merupakan badai ketujuh yang menyerang AS pada tahun ini.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)