Prancis, Rusia, Inggris Mengutuk Pengeboman di Jolo, Pelaku 2 Janda ISIS
Prancis, Rusia dan Inggris mengutuk keras serangan bom kembar di Jolo, Sulu, Filipina yang menewaskan 15 orang dan lebih dari 75 lainnya luka-luka.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
"Militer sedang mencoba untuk memastikan apakah dua pembom bunuh diri itu adalah janda-janda dari militan Abu Sayyaf, Talha Jumsah dan Norman Lasuca," kata Sobejana.
Baca: POPULER INTERNASIONAL Penumpang Lihat Ada yang Retak di Jendela Pesawat | Bom Bunuh Diri Filipina
Baca: Kemlu Belum Terima Kejelasan WNI yang Diduga Jadi Pelaku Bom Bunuh Diri di Kota Jolo Filipina
Jumsah, yang dikenal dengan sebutan Abu Talha, adalah seorang komandan kunci yang menjembatani Abu Sayyaf dengan kelompok ISIS dan merencanakan serangan bunuh diri sebelum ia tewas di tangan militer Filipina pada tahun lalu.
Hingga kini tidak ada klaim tanggung jawab langsung atas serangan tersebut, tetapi militer menyalahkan seorang komandan militan Abu Sayyaf, Mundi Sawadjaan, yang telah dikaitkan dengan pemboman bunuh diri dalam beberapa tahun terakhir di Sulu.
Letjen Cirilito Sobejana, mengidentifikasi dua wanita itu dikenal sebagai Nanh (Nanah), dan Indah Nay.
Nanh adalah janda dari Norman Lasuca, warga Filipina pertama yang menjadi pengebom bunuh diri.
Baca: Peneliti Filipina Mengungkap Sosok Perempuan Indonesia Pelaku Bom Bunuh Diri di Jolo
Baca: Menlu Retno: Tak Ada WNI yang Jadi Korban Ledakan Bom di Jolo Filipina
Norman Lasuca meledakkan dirinya di kota Indanan pada juni 2019, dan menewaskan 6 orang.
Sementara Indah Nay, istri pemimpin unit Abu Sayyaf, Talha Jumsah alias Abu Talha, mantan penghubung (ISIS).
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani/Malau)