Dapat Pengampunan, Mantan Selir Thailand Dibebaskan dan Temani Raja Selama di Jerman
Mantan selir raja Thailand Sineenat Wongvajirapakdi dikabarkan mendapat pengampunan oleh raja Maha Vajiralongkorn.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Mantan selir raja Thailand, Sineenat Wongvajirapakdi dikabarkan mendapat pengampunan oleh raja Maha Vajiralongkorn.
Bukan hanya diampuni, wanita cantik itu juga dikabarkan berada di Jerman untuk menemani sang raja di Jerman selama ada Pandemi Covid-19.
Selama wabah virus corona, Raja Vajiralongkorn disebut menghabiskan waktunya di hotel bintang empat Jerman, bersama unit militer dan "pasukan seks".
Harian Bild dikutip Daily Mail Senin (31/8/2020) memberitakan, Raja Thailand bergelar Rama X itu akan ditemani oleh Sineenat Wongvajirapakdi, mantan pengawal pribadinya.
Baca: Raja Thailand Isolasi Diri di Hotel Jerman, Bawa 20 Selir dan Buat Rakyat Marah
Sineenat sebelumnya sempat mendapatkan gelar selir kerajaan pada 2019 lalu, sebelum kemudian dicopot karena dianggap terlalu berambisi dan dipenjara.
Raja Vajiralongkorn kini dilaporkan sudah memberikan pengampunan kepada perempuan 35 tahun itu. Bahkan menjemputnya sendiri di Muenchen.
Sineenat, yang juga dikenal sebagai Koi Wongvajirapakdi, mendapatkan gelar Chao Khun Phra saat raja berulang tahun ke-67 Juli 2019.
Perempuan yang juga pernah menjadi perawat kerajaan tersebut menjadi orang pertama yang memperoleh titel itu dalam 100 tahun terakhir.
Lahir di Provinsi Nan di utara Thailand, dia lulus dari Sekolah Perawat Militer, dilatih sebagai pilot, dan mengabdi di unit pengawal raja sebagai Mayor Jenderal.
Baca: Netizen Marah, Raja Thailand Ngungsi ke Jerman Bersama Para Selir untuk Hindari Corona
Ketika Raja Maha Vajiralongkorn naik takhta dalam upacara berdurasi tiga hari, dia muncul di hadapan publik mengenakan seragam militer lengkap.
Namun, dia hanya tiga bulan menikmati gelar itu. Titel selir milik Sineenat kemudian dicopot setelah dia dianggap "tidak setia".
Berdasarkan laporan media setempat, Sineenat dicampakkan karena dia berambisi ingin menjadi permaisuri raja, seperti Ratu Suthida.
"Aksinya sama sekali tidak menghormati raja maupun tradisi kerajaan. Dia hanya ingin menguntungkan dirinya sendiri," jelas kerajaan dalam rilis resminya.
Sineenat kemudian dipenjara, di mana Bild mengabarkan dia dimasukkan ke penjara berkeamanan maksimum Bang Kwang, dengan pergerakannya diawasi CCTV.
Fasilitas tersebut dilaporkan menampung 1.000 terpidana mati, dan menjadi panggung ketika Thailand melakukan eksekusi mati pertama selama hampir 10 tahun terakhir di 2018.
Adapun pakar "Negeri Gajah Putih", Andrew MacGregor Marshall, meyakini bahwa Sineenat berada di fasilitas lain yang berlokasi di Bangkok.
Merujuk kepada sumber istana, Marshall menerangkan sang mantan selir kini telah menerima pengampunan dan diterbangkan ke Jerman.
Laporan media lokal "Negeri Bir" menyatakan perempuan itu menumpang pesawat pribadi langsung ke Muenchen, dan berhenti di Dubai untuk mengisi bahan bakar.
Pada Sabtu pagi waktu setempat (29/8/2020), raja yang dikenal playboy itu menjemputnya sendiri di bandar mengenakan tank top.
Raja dan rombongannya kemudian pergi dan berkendara ke kota resor Garmisch-Partenkirchen, di mana mereka diyakini menginap di Grand Hotel Sonnenbichi.
Mereka disebut sudah memesan seluruh lantai empat di hotel tersebut, dan memenuhinya dengan "harta dan barang antik" asal Thailand.
Adapun permaisurinya Ratu Suthida disebut menghabiskan sebagian besar waktunya di Hotel Waldegg, yang berlokasi di Engelberg. (Ardi Priyatno Utomo)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Raja Thailand Bebaskan Mantan Selir dari Penjara, dan Menerbangkannya ke Jerman"