Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Alexey Navalny, Racun Novichok, dan Proyek Gas Nord Stream 2

Dmitry Babich, jurnalis Rusia, kolumnis dan narasumber sejumlah televisi internasional menyebut reaksi media dan pejabat barat sangat emosional.

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Kisah Alexey Navalny, Racun Novichok, dan Proyek Gas Nord Stream 2
Kirill KUDRYAVTSEV / AFP
Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny ambil bagian dalam pawai untuk mengenang pembunuhan kritikus Kremlin Boris Nemtsov di pusat kota Moskow pada 29 Februari 2020. 

TRIBUNNEWS.COM, BERLIN - Kanselir Jerman Angela Merkel menyatakan Rabu (2/9/2020), tokoh oposisi Rusia, Alexey Navalny, adalah korban kejahatan.

Mengacu hasil tes tim kesehatan Bundeswehr (militer Jerman), telah ditemukan agen kimia kelas Novichok di tubuh pria tersebut.

Merkel meminta Moskow menjawab pertanyaan yang hanya bisa dijawab oleh pemerintah Rusia. Kisah “peracunan Navalny” langsung disambar media barat.

Dmitry Babich, jurnalis senior Rusia, kolumnis dan narasumber tamu di sejumlah televisi internasional  menyebut reaksi media dan pejabat barat sangat cepat dan emosional.

“Dibandingkan reaksi di Rusia sendiri,” tulisnya dikolom opini Russia Today, Kamis (3/9/2020). Meskipun Navalny menonjol di lingkaran oposisi Rusia, reaksi atas kasusnya secara domestik tidak signifikan.

“Tidak ada tindakan protes yang diadakan atau direncanakan, lebih dari satu minggu setelah Navalny diduga diracun,” lanjutnya.

Baca: Jerman Ungkap Kritikus Presiden Vladimir Putin, Alexei Navalny Diracuni dengan Agen Saraf Novichok

Baca: Update Alexei Navalny: Dokter Klaim Tak Temukan Jejak Racun di Tubuh Pemimpin Oposisi Rusia Itu

“Faktanya, bahkan kritikus paling keras terhadap pemerintah Rusia masih berdebat di antara mereka sendiri dan menyarankan berbagai versi peristiwa yang berbeda,” imbuh Babich.

Berita Rekomendasi

Dmitry Babich menambahkan,  ada banyak kelompok kepentingan di Rusia dan di luar negeri ini yang tertarik menyingkirkan Navalny dari panggung politik lewat skandal semacam itu.

Namun, pemerintah barat di mata Babich, yakin versi cerita yang paling memberatkan Rusia adalah yang benar dan hanya berbicara tentang konsekuensi terhadap Moskow.  

Belum banyak yang menelaah kasus Navalny ini kaitannya proyek pipanisasi gas Nord Stream 2. Jerman sedang dalam tekanan kuat AS agar menghentikan kerjasama proyek strategis itu dengan Rusia.

Navalny diterbangkan ke Jerman, atas desakan pendukungnya. Lalu muncullah kisah peracunan yang bersangkutan saat terbang dari Siberia ke Moskow.

Proyek Nord Stream 2 akan membawa kapasitas total 55 miliar meter kubik gas per tahun dari pantai Rusia melalui Laut Baltik ke Jerman.

Hingga saat ini, 93,5 % dari Nord Stream 2 telah selesai dibangun. Konstruksi dihentikan akhir 2019 ketika perusahaan peletakan pipa Swiss Allseas berhenti bekerja akibat sanksi AS.

Pemerintah Jerman telah berulang kali berbicara mendukung proyek tersebut, meskipun ada tekanan dari banyak sekutu baratnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas