Kasus Alexei Navalny Potensial Ancam Rusia di Proyek Nord Stream 2
Di Moskow, data intelijen Belarusia yang mengindikasikan aksi peracunan Alexei Navalny direkayasa telah diserahkan ke Badan Keamanan Federal (FSB).
Editor: Setya Krisna Sumarga
FSB selanjutnya akan melaporkannya ke Presiden Vladimir Putin. Informasi ini disampaikan juru bicara kepresidenan Dmitry Peskov.
"Materi tersebut telah diserahkan kemarin. Seperti yang Anda ketahui, Lukashenko mengatakan kemarin materi tersebut akan dibagikan dengan FSB," kata Peskov.
"FSB pasti akan membuat laporan tentang dokumen yang diperoleh dari mitra Belarusia. Saya tidak ragu tentang itu," imbuh Peskov.
Rusia menurut Peskov akan menilai secara menyeluruh temuan Lukashenko berdasarkan kerja intelijennya.
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko sebelumnya mengklaim, petugasnya menangkap percakapan antara intelijen Jerman dan Polandia terkait kasus Alexei Navalny.
Baca: Terungkap Jenis Racun yang Dipakai Meracuni Pemimpin Oposisi Rusia Alexei Navalny
Baca: Jerman Ungkap Kritikus Presiden Vladimir Putin, Alexei Navalny Diracuni dengan Agen Saraf Novichok
Kanselir Jerman Angela Merkel Rabu (2/9/2020) menyatakan, tokoh oposisi Rusia, Alexey Navalny, adalah korban kejahatan.
Mengacu hasil tes tim kesehatan Bundeswehr (militer Jerman), telah ditemukan agen kimia kelas Novichok di tubuh pria tersebut.
Merkel meminta Moskow menjawab pertanyaan yang hanya bisa dijawab oleh pemerintah Rusia. Kisah “peracunan Navalny” langsung disambar media barat.
Reaksi Media Eropa Amerika Dinilai Emosional
Dmitry Babich, jurnalis senior Rusia, kolumnis dan narasumber tamu di sejumlah televisi internasional menyebut reaksi media dan pejabat barat sangat cepat dan emosional.
“Dibandingkan reaksi di Rusia sendiri,” tulisnya dikolom opini Russia Today, Kamis (3/9/2020). Meskipun Navalny menonjol di lingkaran oposisi Rusia, reaksi atas kasusnya secara domestik tidak signifikan.
“Tidak ada tindakan protes yang diadakan atau direncanakan, lebih dari satu minggu setelah Navalny diduga diracun,” lanjutnya.
“Faktanya, bahkan kritikus paling keras terhadap pemerintah Rusia masih berdebat di antara mereka sendiri dan menyarankan berbagai versi peristiwa yang berbeda,” imbuh Babich.
Dmitry Babich menambahkan, ada banyak kelompok kepentingan di Rusia dan di luar negeri ini yang tertarik menyingkirkan Navalny dari panggung politik lewat skandal semacam itu.