Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasca Ledakan Beirut, Lebih dari 4 Ton Amonium Nitrat Ditemukan Dekat Pelabuhan

Tentara Lebanon menemukan 4,35 ton amonium nitrat di dekat pintu masuk pelabuhan Beirut, lokasi ledakan dahsyat bulan lalu.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
zoom-in Pasca Ledakan Beirut, Lebih dari 4 Ton Amonium Nitrat Ditemukan Dekat Pelabuhan
AFP/STR
Sejumlah mobil hancur berantakan di dekat lokasi ledakan dahsyat yang terjadi di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020) waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ribuan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. 

TRIBUNNEWS.COM - Tentara Lebanon menemukan 4,35 ton amonium nitrat di dekat pintu masuk pelabuhan Beirut, lokasi ledakan dahsyat bulan lalu.

Ledakan di pelabuhan Beirut awal Agustus 2020 kemarin disebabkan oleh timbunan bahan kimia yang besar.

Akibat dari ledakan tersebut, korban jiwa tercatat lebih dari 190 orang.

Mengutip Al Jazeera, dalam pernyataan yang dibagikan pihak militer, para ahli dipanggil untuk menjalankan pemeriksaaan pada Kamis (3/9/2020).

Baca: Tim Penyelamat di Beirut Deteksi Adanya Detak Jantung di Reruntuhan 1 Bulan setelah Ledakan

Baca: Presiden Prancis Emanuel Macron Kembali Kunjungi Beirut Lebanon

Sebuah helikopter memadamkan api di lokasi ledakan di pelabuhan ibukota Lebanon, Beirut, pada 4 Agustus 2020. Seorang mantan anggota parlemen Israel merayakan ledakan yang menewaskan 130 orang dan melukai 5.000 lainnya dengan menyebut bahwa ledakan tersebut adalah 'hadiah dari Tuhan'.
Sebuah helikopter memadamkan api di lokasi ledakan di pelabuhan ibukota Lebanon, Beirut, pada 4 Agustus 2020. Seorang mantan anggota parlemen Israel merayakan ledakan yang menewaskan 130 orang dan melukai 5.000 lainnya dengan menyebut bahwa ledakan tersebut adalah 'hadiah dari Tuhan'. (STR / AFP)

Dari hasil pemeriksaan, ditemukan bahan kimia berbahaya dalam empat kontainer yang disimpan di dekat pelabuhan.

Kantor berita Lebanon NNA melaporkan, Angkatan Darat yang menangani pemeriksaan tersebut.

Tetapi, tak ada rincian tentang asal bahan kimia atau siapa pemiliknya.

BERITA REKOMENDASI

Dampak Ledakan: 300.000 Orang Kehilangan Tempat Tinggal

Lebih jauh, dampak ledakan besar tersebut, hampir 300 ribu orang kehilangan tempat tinggal mereka.

Guncangan ledakan juga menghancurkan lingkungan tersebut dan menyebabkan kerusakan senilai miliaran dolar.

Baca: Korban Tewas Akibat Ledakan di Beirut Meningkat Jadi 190 Orang

Tetapi, ketika Lebanon menghadapi bencana seperti itu, para pejabat pemerintahan satu per satu mengundurkan diri dari kursi jabatan mereka.

Di tengah ancaman krisis ekonomi, sikap aparat pemerintahan semakin membuat publik marah.

Mereka mengaku masih merasa cemas mengingat ada lebih banyak bahan berbahaya tersimpan dengan buruk.

Foto kombinasi yang menunjukkan terjadinya ledakan dahsyat di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020) waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ratusan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. AFP/Mouafac Harb
Foto kombinasi yang menunjukkan terjadinya ledakan dahsyat di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020) waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ratusan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. AFP/Mouafac Harb (AFP/Mouafac Harb)

20 Kontainer Diidentifikasi Membawa Bahan Kimia Berbahaya

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas