TikTok, PUBG dan Ratusan Aplikasi Lainnya Diblokir, China Sebut India Bahayakan Ekonominya Sendiri
China menuduh India "menyalahgunakan" konsep keamanan nasional dengan merugikan hak-hak investor China dan kepentingan konsumen India.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - China menuduh India "menyalahgunakan" konsep keamanan nasional dengan merugikan hak-hak investor China dan kepentingan konsumen India setelah New Delhi melarang lebih dari seratus lebih aplikasi seluler China.
Langkah tersebut dipandang oleh beberapa ahli sebagai pelanggaran hukum internasional.
Dilansir Arab News, India telah melarang 47 aplikasi China bulan lalu selain yang sebelumnya diblokir yaitu sejumlah 59 aplikasi.
Kedua negara adidaya tersebut sedang berada dalam kebuntuan militer sejak Mei atas sengketa perbatasan pegunungan di wilayah Himalaya di Ladakh.
Baca: Demi Keamaan Data, Pemerintah India Sudah Blokir 224 Aplikasi & Game Buatan China
Baca: Cegah Aksi Spionase, Amerika Mulai Batasi Pergerakan Para Diplomat China
![Logo aplikasi TikTok ditampilkan di layar iPhone pada 13 April 2020, di Arlington, Virginia](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ilustrasi-tiktok-123.jpg)
"India telah menyalahgunakan konsep keamanan nasional dan mengadopsi tindakan pembatasan diskriminatif terhadap perusahaan China," kata juru bicara Kementerian Perdagangan China, Gao Feng, di Beijing, Kamis (3/9/2020).
Ia menambahkan bahwa tindakan India tidak hanya merugikan hak dan kepentingan investor dan penyedia layanan China, tetapi juga kepentingan konsumen India.
Sebab, langkah tesebut dinilai telah merusak iklim investasi India sebagai ekonomi terbuka.
Dua dari aplikasi paling populer - TikTok, yang dilarang pada bulan Juni, dan PUBG, yang dilarang pada hari Rabu - banyak digunakan oleh masyarakat di India.
![Ilustrasi PUBG](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ilustrasi-pubg-34567.jpg)
Pada hari Rabu, Perdana Menteri India, Narendra Modi, melarang 118 aplikasi seluler dengan alasan masalah privasi data dan ancaman terhadap keamanan nasional.
"Pemerintah memblokir 118 aplikasi seluler, yang merugikan kedaulatan dan integritas India, pertahanan India, keamanan negara dan ketertiban umum," kata Kementerian Elektronika dan Teknologi Informasi dalam sebuah pernyataan.
Menurut para ahli, pelarangan produk China melanggar hukum internasional dan perdagangan merugikan India.
"Itu melanggar semua hukum. Kami adalah penandatangan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO)," ujar analis politik, Prem Shankar Jha, kepada Arab News.
"Jumlah total ekspor China ke India hanya 2 persen, tetapi bagi kami itu adalah 14 persen dari impor kami, jadi kami memotong hidung kami sendiri," katanya.
"Satu-satunya minat Modi adalah menyimpan citranya sendiri."