Cawapres AS dari Partai Demokrat Tak Percaya Kemanjuran Vaksin Corona yang Dijanjikan Trump
Kamala Harris, tidak percaya dengan kemanjuran vaksin corona yang dijanjikan Presiden AS Donald Trump.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON DC - Calon Wakil Presiden Amerika Serikat ( AS) dari Partai Demokrat Kamala Harris, tidak percaya dengan kemanjuran vaksin corona yang dijanjikan Presiden AS Donald Trump.
Harris mengatakannya pada Sabtu (5/9/2020), bahwa jika vaksin Covid-19 itu tersedia sebelum pemilu November mendatang, dia tidak akan memercayai kata-kata Trump soal keamanan dan kemanjurannya.
Trump menghadapi tekanan kuat untuk menahan penularan virus corona di "Negeri Paman Sam", yang mempersuram prospeknya untuk memenangi pemilu lagi.
Baca: Trump Ingin Vaksin Covid-19 Tersedia Sebelum Pemilu AS, Kamala Harris: Hanya untuk Memoles Citra
Baca: Belasungkawa Obama, Joe Biden, dan Kamala Harris pada Chadwick Boseman, Ada Bendera Setengah Tiang
Jajaran kabinetnya pun mulai khawatir, dan mempercepat penelitian vaksin corona agar sesuai dengan agenda politik.
"Saya tak akan percaya Donald Trump dan harus sumber informasi kredibel yang berbicara tentang kemanjuran dan keampuhan (vaksin)," kata Harris kepada CNN.
"Saya tidak akan percaya kata-katanya begitu saja," lanjutnya dikutip dari AFP Minggu (6/9/2020).
Jelang pemilu pada 3 November mendatang, AS terus gencar mencari titik terang vaksin corona, untuk membasmi Covid-19 yang telah menewaskan lebih dari 188.000 pasien dan melumpuhkan perekonomian negara adidaya itu.
Pekan ini tersiar kabar bahwa Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) meminta negara-negara bagian menghapus birokrasi yang mencegah distribusi vaksin terpusat, menjadi "beroperasi penuh pada 1 November 2020".
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) juga meningkatkan kemungkinan vaksin dapat diberikan otorisasi darurat sebelum uji coba berakhir.
Trump di depan para pendukungnya pada Konvensi Nasional Partai Republik pekan lalu berkata, AS "akan memproduksi vaksin sebelum akhir tahun, atau mungkin lebih cepat".
Namun Anthony Fauci ahli penyakit menular terkemuka di AS pada Kamis (3/9/2020) mengemukakan, hasil awal uji coba vaksin baru bisa keluar pada "November atau Desember".
Kepada CNN Fauci berkata, "sulit, bukan tidak mungkin" vaksin corona siap pada Oktober.
Sementara itu Juru Bicara Gedung Putih Kayleigh McEnany membantah adanya tekanan untuk memproduksi vaksin corona, sebelum para pemilih menggunakan hak pilihnya di TPS.
"Tidak ada yang menekan FDA untuk melakukan apa pun," katanya pada Kamis pekan ini.
"Prioritas di sini adalah menyelamatkan nyawa."
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Saya Tak Percaya Kemanjuran Vaksin Corona yang Dijanjikan Trump""