Salon Kecantikan Larang Pemakaian Masker dan Pembicaraan Soal Covid karena Mengklaim Virus Tidak Ada
Pemilik salon kecantikan di Inggris melarang semua pembicaraan tentang Covid-19 dan pemakaian masker di studionya.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Pemilik salon kecantikan di Inggris melarang semua pembicaraan tentang Covid-19 dan pemakaian masker di studionya.
Diketahui sang pemilik salon Skin Kerr itu menyangkal keberadaan virus corona, yang telah menewaskan lebih dari 900 ribu orang di seluruh dunia.
Mengutip Mirro.co.uk, pemilik salon memasang tanda di jendela salon Skin Kerr Aesthetics, Hair and Beuty, dan menyebut pandemi itu b ***** t.
Baca: Pulang Jenguk Ponakan di Jakarta, Lansia di Tawangmangu Positif Covid-19
Baca: Kronologi 8 Pembeli Soto Lamongan Positif Covid-19, Diduga Tertular dari Penjualnya
Sementara itu, pihak manajemen mengaku menerima teror sejak mengambil sikap tersebut.
Laporan LiverpoolEcho menyebut, manajer toko tak akan mengizinkan tamu untuk melalui pintu dengan mengenakan masker.
Bisnis tersebut bahkan membagikan gambar dengan tanda kontroversial di halaman facebook mereka.
Salon tersebut menjadi perbincangan di media sosial, mengingat kasus infeksi virus corona di Inggris meledak.
Sejauh ini, lebih dari 41.000 orang telah meninggal dunia di Inggris akibat Covid-19, sementara, di rumah sakit Merseyside ada 1.117 orang meranggang nyawa karena terpapar virus corona.
Lebih jauh, ketika dihubungi, wanita di ujung telepon yang mengaku sebagai manajer salon mengatakan, dia tdak ingin mendiskusikan masalah poster yang menjadi perbincangan tersebut.
Tapi kemudian, dia mengklaim menerima ancaman kekerasan karena polemik itu.
Baca: Indonesia Kembangkan Masker Kain Plus Berdaya Saring Virus Hingga 88 Persen, Diuji Coba di Jerman
Baca: Seorang Relawan yang Telah Disuntik Vaksin Covid-19 di Bandung Kabarnya Positif Covid-19
Poster itu berisi serangkaian poin yang menyatakan: "Salon Bebas Covid; tidak ada masker, kami mengambil uang tunai; pembicaraan tentang 'covid-talk' dilarang; Anda tidak dapat menangkap apa yang tidak ada."
Poin-poinnya diakhiri dengan '# voodoovirusisbullsh **' dan '#wedonotconsent' dan menyatakan "harap hormati peraturan salon."
Untuk diketahui, pihak berwenang padahal sudah merancang aturan untuk membatasi penyebaran virus corona.
Bagi bisnis atau salon kecantikan yang buka, diharapkan penara rambut hingga staf wajib memakai masker serta pelindung wajah.
Penata rambut dan tukang cukur dibuka kembali pada Juli 2020, setelah sempat diperintahkan untuk tutup pada akhir Maret.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.