5 Pegawai Kementerian Ekonomi Korea Utara Dieksekusi karena Mengkritik Kebijakan Ekonomi Kim Jong Un
Korea Utara dilaporkan mengeksekusi lima pejabat pemerintah setelah mereka berbicara menentang kebijakan ekonomi negara.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Korea Utara dilaporkan mengeksekusi lima pejabat pemerintah setelah mereka berbicara menentang kebijakan ekonomi negara.
Kelima pegawai Kementerian Ekonomi itu ditembak oleh regu tembak pada 30 Juli setelah rincian percakapan mereka muncul di pesta makan malam dan dilaporkan kembali ke atasan mereka, menurut DailyNK.
Mereka secara terbuka membahas perlunya reformasi industri di negara bangsa yang termiliterisasi yang menghasilkan sedikit barang konsumsi untuk warganya yang miskin.
Para pejabat juga rupanya membahas perlunya Korea Utara mencari kerja sama asing untuk membantu mengatasi sanksi perdagangan yang menghancurkan.
Mereka juga mengungkapkan kekhawatiran bahwa ekonomi yang stagnan akan semakin parah jika tidak segera diperbaiki.
Diskusi mereka terdengar sampai ke kepala Kementerian Ekonomi yang kemudian melaporkan tindakan mereka kepada pihak berwenang.
Penyelidikan internal dilakukan.
Baca: Trump Ungkap Pengakuan Kim Jong Un: Dia Memberitahukan Saya Bagaimana Ia Membunuh Pamannya Sendiri
Baca: Cerita Pembelot Yeonmi Park Semasa Hidup di Korea Utara: Kerap Lihat Orang Lapar Sekarat di Jalanan
5 orang tersebut, yang dianggap sebagai pejabat yang sangat kompeten di dalam kementerian, dipanggil ke sebuah pertemuan di mana mereka ditangkap oleh polisi rahasia dan dipaksa untuk mengaku merusak rezim.
Selain itu, dilaporkan pula bahwa keluarga mereka dipindahkan ke kamp penjara politik (stasiun 15) di Yodeok, Hamgyeongnam-do.
Tempat itu merupakan salah satu tempat paling terkenal di Korea Utara bagi para pembangkang politik.
Eksekusi tersebut mengkhawatirkan para pejabat Partai Komunis yang takut akan kembalinya pembersihan yang melanda negara itu setelah kematian mantan Pemimpin Tertinggi Kim Jong-il pada 2011.
Eksekusi tetap menjadi hal yang umum di negara yang sangat tertutup itu.
Minggu ini juga dilaporkan bahwa Kim Jong-un memajang kepala pamannya setelah mengeksekusinya dengan regu tembak, menurut pengakuan Donald Trump berdasarkan buku terbaru karya Bob Woodward.
Masih dilansir Mirror, dalam serangkaian wawancara dengan Bob Woodward, Donald Trump mengatakan bahwa Kim Jong un menceritakan semuanya kepadanya.