Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ahli Virologi China Punya Bukti Virus Covid-19 Sengaja Dibuat di Laboratorium Wuhan

Melansir New York Post, selama ini dia dilaporkan bersembunyi karena takut akan keselamatannya.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Ahli Virologi China Punya Bukti Virus Covid-19 Sengaja Dibuat di Laboratorium Wuhan
AFP/HECTOR RETAMAL
Para staf di Rumah Sakit Palang Merah Wuhan, China, Sabtu (25/1/2020), menggunakan pelindung khusus, untuk menghindari serangan virus corona yang mematikan. 

TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Seorang ahli virologi China membuat pengakuan yang bombastis.

Ahli virologi yang bernama Dr. Li-Meng Yan mengatakan, dia memiliki bukti ilmiah untuk membuktikan Covid-19 adalah buatan manusia di laboratorium di China.

Melansir New York Post, selama ini dia dilaporkan bersembunyi karena takut akan keselamatannya.

Yan, mengeluarkan pernyataan tersebut pada hari Jumat selama wawancara di acara bincang-bincang di Inggris "Loose Woman".

Ketika ditanya dari mana asal virus mematikan yang telah membunuh lebih dari 900.000 di seluruh dunia, Yan yang berbicara melalui obrolan video dari lokasi rahasia menjawab "Virus itu berasal dari laboratorium di Wuhan dan laboratorium tersebut dikendalikan oleh pemerintah China.”

Baca: Kasus Baru Covid-19 Terus Meningkat, Israel Putuskan Lockdown Lagi

Yan bersikeras bahwa laporan luas pada tahun lalu yang mengatakan virus berasal dari pasar basah di Wuhan, China, bertujuan untuk menyamarkan isu.

"Hal pertama adalah pasar (daging) di Wuhan ... adalah penyamaran isu dan virus ini bukan dari alam," kata Yan seperti yang dikutip dari New York Post.

Berita Rekomendasi

Ahli virologi ini sebelumnya menuduh Beijing berbohong tentang virus pembunuh dan terlibat dalam menutup-nutupi pekerjaannya secara ekstensif.

Dia mengatakan bahwa mantan pengawasnya di Sekolah Kesehatan Masyarakat Hong Kong, sebuah laboratorium rujukan untuk Organisasi Kesehatan Dunia, membungkamnya ketika dia mengeluarkan peringatan tentang penularan dari manusia ke manusia pada Desember tahun lalu.

Pada bulan April, Yan dilaporkan melarikan diri dari Hong Kong ke Amerika untuk meningkatkan kesadaran tentang pandemi.

Sekarang, dia berencana untuk merilis bukti ilmiah untuk membuktikan bahwa virus itu dibuat di dalam laboratorium di Wuhan.

“Urutan genom seperti sidik jari manusia. Jadi berdasarkan ini Anda dapat mengidentifikasi hal-hal ini. Saya menggunakan bukti ... untuk memberi tahu orang-orang mengapa ini datang dari laboratorium di China, mengapa hanya mereka bisa yang membuatnya," jelasnya.

Yan menambahkan, "Siapa pun, meskipun Anda tidak memiliki pengetahuan biologi, Anda dapat membacanya, dan Anda dapat memeriksa serta mengidentifikasi dan memverifikasi sendiri."

“Ini yang paling penting bagi kami untuk mengetahui asal-usul virus. Jika tidak kita tidak bisa mengatasinya - itu akan mengancam nyawa semua orang,” tambahnya.

Dia berkata dia akan keluar ke hadapan publik sekarang karena jika dia tidak mengatakan yang sebenarnya kepada dunia, dia akan menyesal.

Yan juga mengklaim bahwa sebelum melarikan diri dari China, informasinya dihapus dari database pemerintah. "Mereka menghapus semua informasi tentang saya," jelasnya.

Yuan Zhiming, direktur Institut Virologi Wuhan, sebelumnya membantah laporan bahwa bug itu secara tidak sengaja menyebar dari fasilitasnya.

“Tidak mungkin virus ini berasal dari kami,” kata Zhiming kepada media pemerintah pada bulan April.

Sumber: Kontan.co,id 

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas