Hal ini tidak mungkin dilakukan di China karena negara itu sukses menghadapi pandemi.

Pemerintahan Jokowi juga menugaskan lembaga penelitian dan universitas untuk mengembangkan vaksin buatan sendiri yang dinamakan Vaksin Merah Putih pada pertengahan 2021.

Perusahaan farmasi terbesar di Indonesia, PT Kalbe Farma juga telah bekerja sama dengan Bioteknologi Korea Selatan, Genexine Co.

Pada November mendatang, mereka akan memulai uji klinis Tahap II untuk mengukur efektivitas obat dan risiko jangka pendek.

Ada beberapa tantangan dalam uji coba vaksin yang saat ini tengah dilakukan di berbagai negara.

Tak lain berusaha secepat mungkin menghadirkan, tapi tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian.

Biasanya, pengembangan vaksin membutuhkan waktu selama satu dekade hingga bisa diproduksi.

Namun karena kondisi darurat pengembangan vaksin bisa dipercepat.

Hal ini membuat beberapa peneliti khawatir sebab mereka tidak memiliki waktu yang cukup untuk memahami potensi risiko yang mungkin ditimbulkan oleh vaksin.

Rusia, misalnya, telah menyetujui vaksin virus corona alias Sputnik V sebelum tahap akhir pengujian manusia selesai, sehingga meningkatkan kekhawatiran pada keamanannya.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)