Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun
tag populer

Mantan Chairman Japan Life Jepang Ditangkap Polisi, Diduga Terlibat Penipuan 250 Miliar Yen

Mereka dicurigai menjalankan penipuan investasi yang melibatkan pakaian, perhiasan dan barang lain yang diklaim memiliki manfaat kesehatan.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Mantan Chairman Japan Life Jepang Ditangkap Polisi, Diduga Terlibat Penipuan 250 Miliar Yen
Foto Mainichi
Mantan Chairman Japan Life Takayoshi Yamaguchi (78) ditangkap polisi, Jumat (18/9/2020). 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Mantan Chairman Japan Life Co., Takayoshi Yamaguchi (78) ditangkap polisi bersama dengan 13 orang lainnya, Jumat (18/9/2020) pagi.

Mereka dicurigai menjalankan penipuan investasi "pemilik persewaan" yang melibatkan pakaian, perhiasan dan barang lain yang diklaim memiliki manfaat kesehatan.

"Kami mencurigai penipuan sekitar 240 miliar yen, setelah bangkrut Maret 2018 dan korbannya sekitar 10.000 orang dari 44 perfektur yang ada di Jepang," ungkap sumber Tribunnews.com, Jumat (18/9/2020).

Di bawah skema investasi tersebut, perusahaan menandatangani kontrak yang menjanjikan untuk membayar pembeli produk dengan biaya sewa tahunan 6 persen jika mereka meminjamkan barang kepada orang lain.

Pada kebanyakan kasus, produk yang dibeli tidak secara fisik diberikan kepada pembeli.

Mantan Chairman Japan Life Takayoshi Yamaguchi (78) ditangkap polisi, Jumat (18/9/2020).
Mantan Chairman Japan Life Takayoshi Yamaguchi (78) ditangkap polisi, Jumat (18/9/2020). (Foto Mainichi)

Penangkapan hari Jumat dilakukan atas tuduhan spesifik bahwa mantan Chairman Japan Life Takayoshi Yamaguchi dan yang lainnya berkonspirasi untuk secara curang mendapatkan total sekitar 80 juta yen dari sekitar 10 pelanggan sekitar tahun 2017.

Berita Rekomendasi

Berjanji untuk membayar mereka bunga dan biaya lainnya meskipun mengetahui bahwa perusahaan saat itu tengah berutang.

Menurut pengacara yang mewakili para korban, Yamaguchi, putrinya dan mantan presiden perusahaan Hiromi Yamaguchi (48) dan eksekutif lainnya menargetkan terutama orang tua di Jepang dalam skema penipuan.

Baca: Gandeng Lulusan SMK, BP2MI Siapkan Tenaga Pendamping Lansia untuk Bekerja di Jepang

Sekitar 7.000 korban mencari pengembalian sekitar 180 miliar yen setelah kebangkrutannya.

Penipuan yang dicurigai menarik perhatian publik ketika anggota parlemen oposisi mengecam Perdana Menteri Shinzo Abe di parlemen tahun lalu karena mengundang Yamaguchi ke pesta menonton bunga sakura tahunan yang didanai negara pada 2015.

Abe menyangkal bahwa dia memiliki hubungan pribadi dengannya.

Perdana Menteri Yoshihide Suga mengatakan setelah menjabat pada hari Rabu dia tidak akan mengadakan pesta melihat Sakura lagi tahun depan.

Perusahaan yang berbasis di Tokyo meluncurkan skema "pemilik persewaan" untuk barang-barang seperti kalung magnetis seharga beberapa juta yen sekitar tahun 2003.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas