Amerika Serikat Blokir Download TikTok dan WeChat per Minggu 20 September
Departemen Perdagangan AS berencana membatasi akses ke TikTok dan WeChat pada hari Minggu setelah perintah eksekutif berlaku
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Departemen Perdagangan AS berencana membatasi akses ke TikTok dan WeChat pada hari Minggu, setelah perintah eksekutif administrasi Trump terhadap kedua aplikasi tersebut mulai berlaku.
Seperti yang diberitakan CNN, Departemen mengatakan pada Jumat (18/9/2020) bahwa hari Minggu, setiap gerakan untuk mendistribusikan atau pemeliharaan WeChat atau TikTok di toko aplikasi akan dilarang.
Meskipun pengguna yang telah mengunduh aplikasi mungkin masih bisa menggunakannya, pembatasan download berarti versi aplikasi yang terbaru tidak dapat diunduh.
"Satu-satunya perubahan nyata pada Minggu malam adalah pengguna TikTok tidak akan memiliki akses ke aplikasi untuk update, upgrade, maupun maintenance," kata Menteri Perdagangan Wilbur Ross Jumat pagi di Fox Business.
Pembatasan yang menargetkan WeChat justru lebih ketat lagi.
Baca: China Lebih Pilih TikTok di Amerika Serikat Ditutup daripada Dijual Paksa
Baca: Tak Hanya TikTok, Gantian PUBG Mobile & Ratusan Aplikasi dari China Diblokir oleh India
Mulai Minggu, menghosting atau mentransfer lalu lintas internet yang terkait dengan WeChat dinyatakan illegal, kata Departemen itu dalam rilisnya.
Hal yang sama akan berlaku untuk TikTok pada 12 November, katanya.
Dikabarkan, pemerintahan Trump saat ini sedang mempertimbangkan proposal yang melibatkan ByteDance, induk TikTok di China, dan Oracle, yang dirancang untuk menyelesaikan masalah keamanan nasional pemerintah terkait TikTok di mana batas waktu untuk kesepakatan adalah 12 November.
TikTok mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka tidak setuju dan kecewa dengan pengumuman itu.
"Komunitas kami yang terdiri dari 100 juta pengguna AS menyukai TikTok karena ini adalah rumah untuk hiburan, ekspresi diri, dan koneksi," kata perusahaan itu.
"Dan kami berkomitmen untuk melindungi privasi dan keselamatan mereka sambil terus berupaya menghadirkan kegembiraan bagi keluarga dan karier yang berarti bagi mereka yang berkreasi di platform kami."
Tencent, pemilik WeChat, mengatakan sedang meninjau batasan yang diuraikan oleh Departemen Perdagangan.