India Minta China Tarik Kembali Pasukannya dari Ladakh
Menteri Pertahanan India Rajnath Singh mendesak China menarik kembali pasukannya dari wilayah Ladakh.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
Di sisi lain, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri India, Anurag Srivastava mendesak China untuk "bekerja dengan tulus dengan pihak India".
Baca: India-China Memanas, Beijing Dikabarkan Lakukan Gerakan Militer di Perbatasan
Baca: Buntut Ketegangan dengan China, India Borong Senjata Hingga 5,55 Miliar USD
Hubungan India-China Sudah Lama Buruk
Hubungan antara kedua negara diketahui seringkali tegang, sebagian karena sengketa perbatasan mereka.
India-China berperang di perbatasan sejak 1962, kemudian meluas ke Ladakh dan berakhir dengan gencatan senjata.
Sejak itu, pasukan menjaga daerah perbatasan sesekali tawuran.
Ketegangan meningkat dan berujung pada bentrokan mematikan di pegunungan tinggi pada 15 Juni 2020 yang menewaskan 20 tentara India.
Baca: Menilik Kecanggihan Jet Tempur yang Dikirim China dan India ke Kawasan Sengketa di Ladakh
Baca: China Bebaskan 10 Tentara India Setelah Bentrokan yang Tewaskan 20 Orang di Ladakh
Setelah bentrokan itu, kedua negara melepaskan sebagian dari situs di Lembah Galwan dan setidaknya dua tempat lainnya, tetapi krisis terus berlanjut di setidaknya tiga wilayah lain, termasuk Danau Pangong glasial.
Dia mengatakan, ketegangan itu karena perbedaan persepsi tentang Garis Kontrol Aktual yang diperebutkan dengan sengit yang memisahkan wilayah yang dikuasai China dan India dari Ladakh di barat ke negara bagian Arunachal Pradesh di India timur.
Singh mengatakan India telah menggandakan anggarannya untuk membangun jalan, jembatan, dan infrastruktur lainnya di sepanjang perbatasan agar sesuai dengan infrastruktur China untuk mempercepat mobilitas pasukan.
“Kami sepenuhnya siap untuk melindungi kedaulatan dan keutuhan wilayah negara kami,” katanya.
Ia menambahkan, China terus menduduki hampir 38.000 kilometer persegi (14.670 mil persegi) tanah India di Ladakh.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)