Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kim Jong Un Minta Maaf atas Insiden Tewasnya Pejabat Korea Selatan: Saya Sangat Menyesal

im Jong Un, menyampaikan permintaan maaf atas pembunuhan seorang pejabat pemerintah Korea Selatan di laut oleh tentara dari Utara.

Penulis: garudea prabawati
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
zoom-in Kim Jong Un Minta Maaf atas Insiden Tewasnya Pejabat Korea Selatan: Saya Sangat Menyesal
STR / KCNA VIA KNS / AFP
Gambar ini diambil pada 13 Agustus 2020 dan dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada 14 Agustus 2020 menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri pertemuan Partai Buruh Korea (WPK) yang berkuasa di Pyongyang. 

TRIBUNNEWS.COM - Kim Jong Un, menyampaikan permintaan maaf atas pembunuhan seorang pejabat pemerintah Korea Selatan di laut oleh tentara dari Utara, kata pejabat Korea Selatan.

Permintaan maaf tersebut disinyalir sangat jarang diucapkan oleh pemimpin Korea Utara itu.

“Saya sangat menyesal bahwa hal yang tidak terduga dan tidak menguntungkan telah terjadi di perairan teritorial kami," kata Kim seperti dikutip dalam pesan yang dikirimkan ke Selatan.

"Yang menyebabkan kekecewaan besar bagi Presiden Moon Jae-in dan rakyat Selatan,” lanjutnya dilansir Tribunnews.com dari The New York Times, Jumat (25/9/2020).

Dalam pemberitahuan yang dikirim ke Gedung Biru kepresidenan Korea Selatan, Pyongyang mengatakan akan berhati-hati untuk tidak menghancurkan kepercayaan antara Korea Utara dan Selatan.

Korea Utara juga berjanji untuk mencegah insiden yang tidak menguntungkan ini terjadi lagi.

Gambar file tak bertanggal ini dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada 23 Juni 2019 menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un membaca surat pribadi dari Presiden AS Donald Trump di lokasi yang tidak diketahui. Kebijakan Kim Jon Un yang melarang impor barang mewah dan larangan merokok tak berlaku bagi dirinya.
Gambar file tak bertanggal ini dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada 23 Juni 2019 menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un membaca surat pribadi dari Presiden AS Donald Trump di lokasi yang tidak diketahui. Kebijakan Kim Jon Un yang melarang impor barang mewah dan larangan merokok tak berlaku bagi dirinya. (KCNA VIA KNS / AFP)

Pemberitahuan tersebut ditulis oleh United Front Department (UFD) Korea Utara, yang merupakan tanggapan langsung atas permintaan Korea Selatan untuk meminta maaf dan penjelasan, dilansir dari NK News.

Berita Rekomendasi

Seperti diketahui, pejabat perikanan Pemerintah Korea Selatan hilang dari kapal patrolinya pada hari Senin.

Belakangan diketahui, dia ditembak dan dibunuh di perairan Korea Utara pada hari Selasa, dan tampaknya berusaha membelot, menurut pejabat di Selatan. 

Baca: HUT Korea Utara, Kim Jong Un Terima Sekeranjang Bunga dari Presiden Jokowi, Ini Isi Ucapannya

Tentara Korea Utara kemudian menuangkan minyak ke tubuh pria itu dan membakarnya karena takut dia mungkin membawa virus corona, kata para pejabat.

Pejabat Korsel mengatakan pria itu tampaknya berusaha membelot ke Korut karena dia mengenakan jaket pelampung, tetapi menambahkan bahwa mereka masih menyelidiki motifnya.

Presiden Korsel Sempa Tuntut Kim Jong Un Minta Maaf

Dilansir dari The New York Times , pembunuhan itu mengirimkan gelombang kejut ke seluruh Korea Selatan. 

Presiden Moon dan pemerintahnya segera mengutuk pembunuhan tersebut, menyebutnya "menakjubkan" dan "mengerikan" dan menuntut agar Korea Utara meminta maaf.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas