Kembali Diperiksa, Tim Kampanye: Hasilnya Tetap Biden Negatif Covid-19
Biden, yang tampil satu panggung debat dengan Presiden Donald Trump selasa lalu di Cleveland, juga telah dites negatif dalam dua tes pada Jumat
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden kembali menjalani tes Covid-19, pada Minggu (4/10/2020) waktu sempat.
Tes kedua ini dilakkan setelah tes pertama pada Jumat (2/10/2020) lalu hasipnya menyatakan Biden negatif Covid-19.
"Biden negatif lagi untuk Covir-19 pada hari Minggu dalam tes polymerase chain reaction (PCR)," kata tim kampanye Biden dalam pernyataannya kepada media, seperti dilansir Reuters, Senin (5/10/2020)
Biden, yang tampil satu panggung debat dengan Presiden Donald Trump selasa lalu di Cleveland, juga telah dites negatif dalam dua tes pada Jumat pekan lalu, hari ketika Trump mengumumkan terinfeksi virus corona.
Sebelumnya pada Jumat pekan lalu, Biden juga mengungkapkan mengenai kondisi Trump yang positif Covid-19, menjadi sebuah pengingat betapa berbahayanya penyakit karena virus Corona itu.
“Saya harap ini bisa menjadi pengingat. Tetap menggunakan masker, melakukan pembatasan sosial dan selalu mencuci tangan Anda,” ujarnya.
Baca: Penyanyi Amerika Ally Brooke Akui Akan Jaga Keperawanan Hingga Menikah & Malah Diejek, Fans Membela
“Kita semua harus serius dalam menghadapi virus ini. Mereka tak akan secara otomatis pergi. Kita harus bisa menjadi lebih bertanggung jawab,” ujar Biden
“Maksudnya adalah mengikuti pengetahuian, mendengarkan para ahli, mencuci tangan, pembatasan sosial, juga menggunakan masker di publik. Juga berarti mendorong yang lain untuk melakukannya,” jelasnya.
Kondisi Terkini Trump
Trump merasa jauh lebih baik dan ingin kembali bekerja di Gedung Putih.
Namun penasihat keamanan nasional Gedung Putih Robert O'Brien mengatakan, Trump akan tetap dirawat di rumah sakit.
"Saya berbicara dengan Kepala Staf (Mark Meadows) pagi ini dan kabar baiknya adalah presiden merasa jauh lebih baik dan dia benar-benar ingin kembali ke rumah ke Gedung Putih dan kembali bekerja, tetapi saya pikir dia akan tinggal di Walter Reed untuk setidaknya untuk beberapa hari kedepan," kata O'Brien kepada CBS, Minggu (4/10/2020) waktu setempat, seperti dilansir Reuters, Senin (5/10/2020).
O'Brien, yang sendiri pernah terjangkit virus corona selama musim panas, mengatakan hari ketujuh dan kedelapan "adalah hari-hari kritis.
"Jadi saya pikir para dokter ingin memastikan kondisi kesehatan Presiden dengan ada di sana untuk presiden."
Baca: Presiden Jokowi Diminta Jaga Netralitas dan Independensi Polri soal Larangan Unjuk Rasa Buruh
O'Brien mengatakan Trump akan menerima laporan keamanan nasional dari jarak jauh.
Kemudian pada Minggu (4/10/2020) Trump akan menerima laporan dari dirinya sendiri, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan Mark Milley.
Ditanya apakah telah ada diskusi tentang transfer kekuasaan jika terjadi sesuatu pada Trump?
O'Brien mengatakan, "Tidak, itu bukan sesuatu yang ada di atas meja pada saat ini."
O'Brien mengatakan dia tidak akan membahas hipotetis tetapi, "Kami memiliki rencana untuk semuanya."
Trump dalam pesan videonya pada Sabtu (3/10/2020) mengatakan, "tak ada pilihan" selain bekerja dari rumah sakit.
Pilihan itu diambilnya usai dinyatakan positif Covid-19, dan menurutnya lebih baik kerja dari rumah sakit ketimbang mengurung diri di kamarnya sendiri.
Presiden ke-45 AS itu berada di Rumah Sakit Militer Walter Reed, Washington, sejak Jumat (2/10/2020).
Diberitakan AFP pada Minggu (4/10/2020), kamarnya didesain khusus agar dia bisa tetap bekerja seperti biasa.
Baca: Donald Trump Dikarantina karena Covid-19, Ini Kemewahan Rumah Sakitnya, Dirawat Oleh Banyak Staf
"Saya tak punya pilihan karena tidak mau tinggal di Gedung Putih," kata Trump dalam sebuah video yang tampaknya direkam di rumah sakit.
"Saya diberi alternatif: tetap di Gedung Putih, mengurung diri sendiri, jangan pernah pergi. Jangan pernah ke Oval Office, tetap di atas dan menikmatinya."
Suami Melania tersebut melanjutkan, opsi itu membuatnya tak bisa bertemu orang secara langsung yang bukan merupakan pendekatannya dalam kerja kepresidenan.
"Saya tidak bisa dikurung di kamar lantai atas dan benar-benar aman, dan katakan saja 'Hei, apa pun yang terjadi, terjadilah, saya tak bisa melakukan itu'," tambahnya.(Reuters/AFP/Fox News)