Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Berlian 70 karat milik Sultan Banjar akan Dikembalikan ke Indonesia

Benda atau dokumen bersejarah yang saat ini masih tersimpan di museum-museum di negeri Belanda, misalnya keris-keris kuno dan patung-patung arca

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Berlian 70 karat milik Sultan Banjar akan Dikembalikan ke Indonesia
Fransiskus Adhiyuda/Tribunnews.com
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima langsung keris milik Pangeran Diponegoro secara simbolik dari Raja Belanda Willem Alexander dan Ratu Maxima. 

TRIBUNNEWS.COM, BELANDA - Selama masa penjajahan Belanda, banyak kekayaan Indonesia yang dirampas dan dibawa ke Eropa. 

Di antara rampasan-rampasan itu ada sejumlah benda atau dokumen bersejarah yang saat ini masih tersimpan di museum-museum di negeri Belanda, misalnya keris-keris kuno dan patung-patung arca.

Melansir The Guardian , sekitar 100 ribu benda bersejarah yang berada di  museum-museum di Belanda tersebut sebagai hasil jarahan kolonial

Benda-benda itu akan dikembalikan "demi perbaikan keadilan sejarah".

Upaya ini muncul setelah adanya usulan untuk mengakui dan memperbaiki ketidakadilan sejarah secara besar-besaran.

Direktur Rijksmuseum dan Tropenmuseum di Amsterdam mengatakan,  mereka mendukung upaya pengembalian benda-benda bersejarah tersebut.

Salah satu benda tersebut adalah sebuah berlian 70 karat milik Sultan Banjarmasin, Kalimantan yang pada saat itu wilayahnya termasuk dalam wilayah jajahan Belanda di abad ke-19.

Berita Rekomendasi

Kini benda berharga itu masih disimpan di Rijkmuseum.

"Jika itu bukan milikmu, kamu harus mengembalikannya," kata penulis laporan badan penasihat pemerintah, Lilian Gonçalves-Ho Kang You.

Identifikasi asal-usul

Direktur Rijkmuseum, Taco Dibbits mengatakan pihaknya sudah bekerja sama untuk mengidentifikasi asal-usul benda-benda koleksinya untuk dikembalikan kepada pemilik aslinya.

 “Ini adalah masalah penting yang semakin mendapat perhatian, termasuk perhatian internasional dalam beberapa dekade terakhir. Itulah mengapa ada baiknya dibuat kebijakan nasional untuk ini (memulangkan benda sejarah ke negara pemilik)," kata Dibbits.

Dalam mengidentifikasi benda-benda koleksi tersebut, pihak museum bekerja sama dengan negara-negara lain atau negara asal benda koleksi tersebut, melalui dialog konstruktif.

"Untuk Rijksmuseum, kami akan terus meneliti asal-usul koleksi kami yang datang dari negara bekas jajahan dan mengintensifkan kerja sama internasional".

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas