Arab Saudi Isyaratkan Akhiri Konflik dan Blokade ke Qatar
Pada 2017, Arab Saudi bersama dengan Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Doha.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Tapi ia menekankan solusi apa pun untuk krisis tersebut harus menghormati kedaulatan negaranya.
Pada Juni, Kuwait, mediator Qatar dan kuartet tetangganya di Teluk Arab, mengatakan ada sedikit kemajuan menyelesaikan kebuntuan.
Desember 2019, Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan pembicaraan awal dengan Arab Saudi telah memecahkan kebuntuan.
Tapi sebulan kemudian dia mengatakan upaya untuk menyelesaikan perselisihan itu tidak berhasil.
Pangeran Faisal mengunjungi Washington untuk dialog strategis AS-Saudi di Departemen Luar Negeri, Rabu lalu, mencakup hubungan dengan Israel, kampanye "tekanan maksimum" AS melawan Iran dan perang di Yaman.
Pompeo Arab Saudi untuk mengakui Israel, dalam apa yang akan menjadi dorongan strategis bagi negara Yahudi di tengah normalisasi dengan dua kerajaan Teluk Arab lainnya, UEA dan Bahrain.
Bahrain, yang secara erat mengoordinasikan kebijakan luar negerinya dengan Arab Saudi dan UEA pada 15 September menandatangani apa yang disebut Abraham Accords dengan Israel di Gedung Putih.
Tetapi Pangeran Faisal mengatakan fokus harus tetap pada pembicaraan damai Palestina-Israel sebelum ada hubungan resmi antara Israel dan Arab Saudi.
Dia menekankan pentingnya negosiasi sembari menambahkan solusi konflik dapat dimungkinkan jika mereka terus berbicara mencapai tujuan bersama, yaitu penyelesaian untuk semua pihak.
“Kami berkomitmen pada proses perdamaian sebagai kebutuhan strategis untuk kawasan, dan bagian dari itu adalah normalisasi dengan Israel seperti yang dibayangkan dalam rencana perdamaian Arab,” katanya.
"Tapi fokusnya perlu untuk membawa Palestina dan Israel ke meja perundingan," tegas Pangeran Faisal.
Riyadh diam-diam telah menyetujui kesepakatan UEA dan Bahrain, meskipun secara resmi tidak menunjukkan dukungan. Arab Saudi mengisyaratkan tidak siap untuk mengambil tindakan sendiri.
Para pejabat Palestina mengutuk normalisasi itu sebagai tusukan di belakang perjuangan Palestina dan rakyat Palestina.
Mengatasi masalah regional lainnya, Pangeran Faisal mengatakan Arab Saudi tidak mencari konflik dengan Teheran.