Wow, Shenzhen Bisa Disulap Jadi Sillicon Valley Asia
Shenzhen akan menerapkan kebijakan visa preferensial untuk warga asing yang berkualifikasi tinggi serta memberikan manfaat bagi perusahaan teknologi.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
Ini memungkinkan China untuk memodernisasi ekonominya dan mempertahankan tingkat pertumbuhan yang tinggi.
Sasarannya saat ini adalah menciptakan model pertumbuhan baru, karena China bukan lagi negara berkembang yang miskin, pendapatan China terus meningkat.
Oleh karena itu, perlu beralih dari industri padat karya berorientasi ekspor ke pembangunan inovatif dan Shenzhen harus kembali menjadi platform untuk eksperimen.
Menurut rencana lima tahunnya, otoritas Shenzhen akan otonom dalam pembagian tanah untuk rencana mendirikan lokasi produksi, serta untuk pembangunan perumahan.
Sebelumnya, alokasi lahan di kota ini harus mendapat persetujuan dari Pemerintah Provinsi Guangdong dan otoritas pusat.
Selanjutnya, Shenzhen harus memimpin proses internasionalisasi yuan dan lebih meningkatkan keterbukaan di sektor keuangan.
China juga mengharapkan Shenzhen memberikan solusi inovatif untuk komersialisasi pencapaian research and development (R&D) serta distribusi sumber daya pasar.
Dana penelitian dan pengembangan (litbang) saat ini didistribusikan secara terpusat, baik secara langsung oleh pemerintah pusat maupun otoritas setempat.
Di Shenzhen, rencananya fungsi ini akan didelegasikan, setidaknya sebagian diantaranya ke pasar, termasuk ke investor swasta.
Ini tentunya akan membantu meningkatkan efisiensi alokasi sumber daya, dan pada akhirnya merangsang pengembalian R&D.
Sillicon Valley di AS diyakini telah mencapai kesuksesan tersebut melalui mekanisme alokasi sumber daya berbasis pasar.
Untuk menarik ilmuwan top dunia, Shenzhen pun akan menyederhanakan prosedur visa dan izin tinggal.
Peneliti Senior di Institut Studi Keuangan Chongyang, Universitas Renmin China, Zhou Rong mengatakan melalui cara ini, kota metropolis di Selatan China itu harus menjadi lebih ramah dan menarik bagi para profesional dari seluruh dunia.
"Saya yakin Shenzhen memiliki lebih banyak keunggulan dibandingkan Hong Kong dalam menarik bakat di masa depan. Upah di Shenzhen tidak lebih rendah daripada di Hong Kong, dan perumahannya lebih terjangkau," kata Zhou.