Studi WHO: Efek Remdesivir Sangat Kecil untuk Tekan Kematian akibat Covid-19
Studi WHO memaparkan, Remdesivir memiliki efek sangat kecil untuk mencegah kematian akibat Covid-19.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Studi WHO memaparkan, Remdesivir memiliki efek sangat kecil untuk mencegah kematian akibat Covid-19.
Mengutip The Guardian, Remdesivir merupakan obat yang diproduksi oleh perusahaan bioteknologi AS, Gilead.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump sempat mempromoskan Remdesivir sebagai obat potensial unttuk Covid-19.
Sebuah uji coba di AS kemudian menunjukkan Remdesivir dapat mengurangi waktu pasien untuk tinggal di rumah sakit.
Tetapi, berdasar uji coba Solidaritas WHO, berdasar sampel dari 3.000 orang yang memakai Remdesivir, menunjukkan obat tersebut memiliki sedikit efek pada kematian selama 28 hari.
Baca juga: BPOM Terbitkan Izin Penggunaan Obat Favipiravir dan Remdesivir dalam Kondisi Darurat
Baca juga: Kalbe Farma Turunkan Harga Obat COVIFOR (Remdesivir) untuk Covid-19 Menjadi Rp1,5 Juta per Vial
10 hari sebelum publikasi, Gilead diberi tahu tentang hasilnya pada 23 September 2020 dan diberi draf pertama kajian pada 28 September 2020.
WHO mengatakan, perusahaan telah diberitahu hasilnya sebelumnya sebagai bagian dari kesepakatan untuk menyediakan obat secara gratis.
Pada 8 Oktober 2020, Gilead menandatangani kontrak untuk 500.000 dosis obat dengan komisi Eropa, yang tidak mengetahui hasilnya, dengan biaya € 850 juta (£ 733 juta).
"Kesepakatan untuk mengungkapkan hasil kepada perusahaan sebelum dipublikasikan dilakukan pada awal uji coba," kata Dr Soumya Swaminathan, kepala ilmuwan di WHO.
"Ini adalah kesepakatan dengan itikad baik," katanya.
Dia menambahkan, hal itu memungkinkan Gilead untuk memeriksa apakah ada kesalahan yang telah dibuat, tetapi tidak mengizinkan perusahaan untuk mengubah analisis atau kesimpulan.
Baca juga: Amerika Serikat Borong Remdesivir Sebagai Obat Covid-19, Tiap Paket Dibandrol Rp 45 Juta
Baca juga: Berapa Harga Remdesivir? Obat yang Diklaim Efektif Sembuhkan Pasien Covid-19
Banyak negara telah memasukkan Remdesivir dalam daftar pengobatan mereka untuk pasien Covid-19, berdasarkan penelitian AS yang jauh lebih kecil yang menemukan obat tersebut mempersingkat masa tinggal di rumah sakit.
Komite pedoman WHO akan melihat data dari uji coba dan lainnya dan memutuskan rekomendasi apa yang akan dibuat tentang obat tersebut.
Tiga obat lain diujicobakan dalam studi Solidaritas, yang telah merekrut lebih dari 12.000 pasien di 30 negara, dan tidak ada yang berpengaruh besar pada kematian.