Semua Media Besar Jepang Beritakan Kunjungan PM Jepang ke Indonesia
Aoyama bahkan menyatakan bahwa PM Suga tenang dalam diplomasi internasional yang pertama kali ke luar Jepang ini.
Editor: Johnson Simanjuntak

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Semua media besar Jepang memberitakan positif kunjungan PM Jepang ke Indonesia sejak kemarin dan hari ini.
Bahkan NHK memberikan porsi tayangan cukup lama kunjungan PM Yoshihide Suga ke Indonesia.
"Kunjungan PM Jepang ke Indonesia bagus sekali, kesempatan emas bagi kedua negara untuk saling mengenal dan mempererat persahabatan selama ini," papar Shigeharu Aoyama, anggota Partai Demokrat Liberal Jepang (LDP) Rabu ini (21/10/2020).
Publikasi yang banyak dan positif dari media Jepang atas kunjungan PM Jepang ke Indonesia juga merupakan awal yang baik bagi PM baru yang menjabat sejak awal September 2020 itu.
Aoyama bahkan menyatakan bahwa PM Suga tenang dalam diplomasi internasional yang pertama kali ke luar Jepang ini.
"Saya terkesan bahwa Perdana Menteri Suga tenang. Karena saya juga juru tulis Perdana Menteri, saya mengerti bahwa Perdana Menteri juga orang yang sama, begitu banyak orang yang gugup ketika datang ke perjalanan bisnis pertama mereka ke luar negeri. Perdana Menteri Suga mungkin gugup, tetapi suasananya yang tenang memberi kesan bahwa dia adalah tipe pemimpin yang sama sekali berbeda dari Perdana Menteri Abe. Saya pikir saya bisa mengungkapkan kesan bahwa PM Suga bisa menjadi "jenis perdana menteri lain telah muncul" dengan mengayunkan pendulum dengan cara yang baik. Saya pikir ini awal yang sempurna."
Baca juga: Beberapa Hal Baru dan Penting dalam Pertemuan Kepala Negara Jepang dan Indonesia
Akibat infeksi baru corona, dunia mewaspadai China. Namun, karena populasi China yang besar membeli sesuatu, Aoyama berpikir "apa yang harus saya lakukan?"
"Ada begitu banyak orang di Asia Tenggara tanpa bergantung pada China. Indonesia memiliki populasi 270 juta, mendekati Amerika Serikat. Tentu saja, kecuali China, ini adalah yang terbesar di Asia dan negara Muslim terbesar di dunia. Pergi ke sana adalah cara untuk memiliki semua taktik ekonomi, keamanan, dan diplomatik."
Menyetujui ekspor alutsista ke Vietnam
Menteri Kono membatalkan Aegis Ashore, dan bagian dari kecurigaan pertahanan nasional adalah perselisihan besar, tetapi ketika dia berkata, "Mari kita bangun kapal Aegis baru yang unik untuk Jepang bahkan setelah Aegis Ashore," dia adalah seorang birokrat pertahanan yang sejati.
"PM Suga pergi ke Asia daripada ke Amerika Serikat adalah perjalanan bisnis ke luar negeri yang ada hubungannya dengan jalan Jepang menuju kemerdekaan. Saya ingin mengevaluasinya dengan lebih serius lagi."
Aoyama juga mengungkapkan sebenarnya pemerintahan Abe memiliki warisan yang tidak terlalu terlihat.
"Artinya kita juga bisa mengekspor senjata. Dulu ada tiga prinsip ekspor senjata, yaitu larangan ekspor. Namun, karena kami membuat peralatan di Jepang, aneh jika kami tidak mengirimkannya begitu saja ke luar negeri. Kita bisa mengubahnya sehingga bisa mengekspor senjata. Di Asia selain Vietnam, China memiliki sistem persenjataan masing-masing negara. Sedangkan Jepang belum melakukannya hingga saat ini. Hanya Vietnam yang nyaris tidak begitu. Itu sebabnya kita pergi ke Vietnam dan berbicara tentang ekspor senjata. Ini adalah kisah yang dalam sekaligus kisah keamanan yang fundamental. Sayangnya, keamanan tanpa senjata tidak mungkin dilakukan."
Sementara itu diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com